Bangga Produk Lokal, Herman Imbau Masyarakat Gunakan Batik Khas Cianjur

Bangga Produk Lokal, Herman Imbau Masyarakat Gunakan Batik Khas Cianjur
Plt Bupati Cianjur Herman Suherman melihat proses pembuatan batik tulis.(foto/ist)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Pemberdayaan batik khas Cianjur akan berjalan beriringan dengan program pariwisata. Hal ini disampaikan Plt Bupati Cianjur Herman Suherman saat mendatangi sentra kerajinan batik di tengah rangkaian acara Cianjur Ngawangun Lembur (CNL) di Kecamatan Cibeber.
“Ketika nanti lokasi pariwisata baru telah dipercantik, dibuka, dan dipromosikan, maka batik-batik khas Cianjur ini juga akan dipromosikan sebagai oleh-oleh khas. Jadi, wisatawan tak hanya berkunjung tapi juga membawa buah tangan lokal Cianjur,” kata Herman, Kamis (12/3/2020).
Orang nomor satu Cianjur itu juga mengimbau agar masyarakat ikut serta mempromosikan dan menggunakan produk batik khas Cianjur. Menurutnya, masyarakat harus bangga menggunakan produk lokal dengan corak dan filosofi khas Cianjur.
“Tidak perlu beli kain batik jauh-jauh, di Cianjur juga kita mampu buat. Mari ikut promosikan dan dukung kemajuan produk lokal ini,” katanya.
Sentra kerajinan batik di Desa Mayak, Kecamatan Cibeber ini telah memiliki merek dagang yang digunakan untuk promosi yakni Nidong Batik. Produknya adalah kain batik cap dan tulis yang dikerjakan oleh empat sampai enam orang perajin.
“Semuanya swadaya masyarakat dan pesantren yang kami latih dan promosikan,” kata Endang Muhammad Nawawi (41), orang yang pertama kali menggerakkan usaha Nidong Batik.
Saat ini, menurut Endang, Nidong Batik mampu memproduksi sampai 2,000 lembar kain dalam sekali pesanan yang besar. Beberapa kliennya adalah instansi-instansi yang tak hanya ada di Cianjur, tapi juga di beberapa wilayah Jawa Barat seperti Bandung dan Sukabumi.
Dede Ahmad (32), salah seorang perajin di Nidong Batik, mengatakan bahwa inspirasi desain dan corak dari batik Cianjur kebanyakan berasal dari ornamen-ornamen budaya Cianjur. “Motifnya terinspirasi dari lampu gentur yang sudah lama ada. Atau landmark seperti Gunung Padang,” kata Dede menambahkan.
Dalam kunjungan tersebut, Herman juga sempat melihat proses pembuatan batik tulis. Ia juga sempat mencoba melakukan proses membatik dan memegang canting ditemani para perajin Nidong Batik.(*)

0 Komentar