“Selama ini dunia industri komplain mengenai cepatnya waktu magang dan perusahaan kesulitan melakukan investasi pada mahasiswa tersebut,” ujarnya.
Begitu juga dengan keluhan rektor, yang mengaku sulit menarik perhatian industri maupun BUMN. Oleh karena itu melalui Kampus Merdeka, Nadiem mengajak kampus dan industri untuk berkolaborasi.
“Program magang ini tidak dilihat sebagai CSR, melainkan sebagai program berkelanjutan. Maka dengan ini, BUMN membuktikan hadir untuk negeri,” pungkasnya. (der/fin/hyt)