CIANJUR – Relawan Tangguh Bencana (Retana) yang dibentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cianjur menjadi contoh bagi kota atau kabupaten lain.
“Yang nanyain konsep ini itu banyak sebenarnya, cuma yang langsung saya hadiri kunkernya, tercatat ada Kota Sukabumi sebelumnya, Kota Tangerang dan satu lagi saya lupa kemarin karena mereka dari pihak daerahnya sendiri hanya menanyakan saja konsep Retana ini seperti apa,” ungkap Sekretaris BPBD Cianjur, Sofyan Irfan, Jum’at (31/1/2020).
Setiap menerima kunjungan dari daerah lain, Irfan selalu menyampaikan bagaimana cara penanganan kebencanaan di Cianjur. Terlebih Cianjur termasuk daerah yang potensi bencananya lebih tinggi sesuai Indeks Rawan Bencana Indonesia (IRBI).
“Kita tahu kan kalau Cianjur itu menempati posisi pertama pada IRBI. Jadi mereka menanyakan bagaimana cara BPBD Cianjur ini dalam penanganan suatu bencana,” paparnya.
Tidak hanya Kota Tangerang, sudah ada beberapa kota atau kabupaten yang akan membentuk Retana, seperti Kota Sukabumi dan kota-kota lainnya.
Irfan berharap dengan antusiasnya kota dan kabupaten lain terhadap Retana yang dibentuk oleh Kabupaten Cianjur ini dapat menjadi suatu langkah untuk sama-sama mewaspadai dan meminimalisir angka bencana yang terus terjadi di Indonesia.
Sebagai informasi, Retana diatur dalam Perbup nomor 48 tahun 2019, tentang Relawan Tangguh Bencana (RETANA) dan dikukuhkan pertama kali di Lapangan Mandala Kitri Sout Camp (MKSC) Cibodas Kecamatan Cipanas pada tanggal 5 Desember 2019 dengan sebanyak 1800 anggota dari 32 kecamatan.(rid/hyt)