CIANJUR – Kesibukan mulai tampak di Vihara Bumi Pharsjia Cianjur menjelang perayaan Imlek tahun 2020. Seperti pencucian patung dewa dewi yang ada di Vihara tersebut.
Pencucian patung atau rupang dewa merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap setahun sekali di Vihara tersebut. Kegiatan itu sudah menjadi tradisi warga keturunan Tionghoa, dilakukan secara bergotong-royong jelang perayaan Imlek.
“Jadi dua minggu sebelum imlek itu, kita bersih-bersih termasuk pembersihan rupang dewa. Minggu kemarin sudah kita lakukakan tradisi itu. Setelah dewanya dimandikan, jubahnya diganti dengan yang baru,” kata Pengurus Vihara Bumi Pharsjia, Fatmah Ramsi (70), Senin (20/1/2020).
Ada sebanyak 13 patung dewa-dewi yang terdapat di dalamnya dengan 12 patung dewa khusus untuk agama Budha.
Fatmah menjelaskan, sebelum agenda pembersihan, etnis Tiongkok melakukan sembahyang terlebih dahulu, tujuannya untuk meminta izin kepada sang dewa.
Baca Juga: Warga Tionghoa Cianjur Sambut Tahun Baru Imlek
Pencucian atau pembersihan dewa sendiri menggunakan air yang ditaburi bunga tujuh rupa. Selain itu, ada berbagai tata cara dalam prosesi pemandian dewa.
Pemandian tidak dilakukan dengan mengguyur seluruh bagian rupang, namun membersihkannya dengan menggunakan kain dan mengusap rupang secara pelan-pelan.
“Harus pelan-pelan dan tidak diguyur, dilap saja pakai kain. Karena bahan rupang dewanya sendiri juga beda-beda. Usia rupangnya juga beda-beda,” ujarnya.
Tidak hanya patung dewa, namun seluruh ruang di kelenteng seperti altar juga dibersihkan. Pada hari Imlek nanti, pengurus beserta pengelola Vihara Bumi Pharsjia juga akan menghiasi suasana sekitarnya dengan puluhan lampion dan lilin.
Ia berharap, perayaan Imlek di Vihara Bumi Pharsjia di tahun shio tikus logam ini akan berlangsung lancar.
“Sehari sebelum imlek kami biasa kebaktian dan sembahyang dulu pukul 12 malam, hari H-nya kami berharap perayaan akan berjalan lancar dan sederhana saja,” ucap Fatmah.(rid/hyt)