CIANJUR – Permasalahan sampah di Kabupaten Cianjur masih menjadi hal yang tak pernah usai. Hal tersebut disampaikan, Sandi Mulyadi (36), warga Kampung Cicadas, Desa Sukamulya, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur.
Sandi yang tergabung ke dalam komunitas Zero Waste Cianjur menyebut, tumpukan sampah yang mewarnai pemukiman dengan limbah-limbah plastik yang memenuhi saluran air, seakan menjadi hal lumrah.
“Kita ingin mengkampanyekan hidup dengan minim sampah, melalui gerakan ramah lingkungan,” ujarnya kepada cianjureskpres.net, Sabtu (18/1/2020).
Ia mengakui, permasalahan memberantas sampah bukan hal mudah. Mengingat zaman sekarang gak mungkin kalau tidak menghasilkan sampah. Sehingga, Zero Waste Cianjur memberikan solusi dengan pendekatan ramah lingkungan.
Yadi, sapaan akrabnya, menyebut komitmen yang kuat untuk menjalani gaya hidup Zero Waste sangatlah penting. Karena tidak semua orang patuh pada pendiriannya untuk terus bergaya hidup Zero Waste.
“Zero waste sebenarnya gaya hidup pendekatan sosial kepada masyarakat, yakni hidup tanpa menghasilkan sampah. Jadi lebih meminimalisir penggunaan sampah dengan back to nature (alami, red),” ucapnya.
Jika generasi millenial paham akan Zero Waste, lanjutnya, segala manfaat akan sangat terasa dengan tren gaya hidup berdampak ke kesehatan lingkungan sekitar.
“Contohnya kalau ngambil sayur dari kebun. Jadikan makanan sehari-hari tanpa belanja ke warung, itu bisa tidak menghasilkan sampah, khususnya sampah plastik,” ujarnya.
Setiap beli di warung maupun toko, ucap Yadi, sudah pasti terkemas dengan plastik. Maka tidak akan mungkin rasanya Indonesia khusunya Cianjur menghasilkan sampah plastik tiap tahunnya.
“Kalau di negara lain mereka taglinenya no plastic, tapi jujur buat saya sendiripun saya belum bisa lepas dari plastik, karena segalanyapun sudah serba dikemas pakai plastik. Tapi yang paling utama itu adalah penyikapannya, bagaimana kita bisa bertanggung jawab terhadap penggunaan plastik tersebut,” bebernya.
Masalah warga membuang sampah di sembarang tempat nampaknya menjadi penyebab sulitnya mengatasi persoalan sampah. “Dengan semakin masif kampanye bebas sampah atau zero waste, diharapkan pemahaman masyarakat tentang arti penting menjaga kelestarian lingkungan akan semakin meningkat sehingga tercipta lingkungan sehat,” pungkasnya.(rid/nik)