BANDUNG – Literasi menjadi salah satu fokus Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mendorong pembangunan daerah dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, literasi bukan hanya sekedar suka baca tapi juga benteng pertahanan terhadap perang di masa depan melalui perang informasi.
“Mari kita bangkitkan literasi di semua lini, dan jangan lupa dunia kini berubah sudah terevolusi oleh digital dan kita harus menyesuaikan,” kata Emil, -sapaan akrabnya, dalam agenda TEPAS (Temu Pimpinan untuk Aspirasi Masyarakat) dengan tema literasi di Gedung Pakuan Kota Bandung, Jumat (10/1/2020).
Agar minat membaca di Jabar semakin meningkat, Emil pun berharap segala sesuatu berkaitan dengan literasi disebut dengan gerakan. Ia mengimbau kepada pegiat, duta, maupun pemerhati literasi untuk merubah kata proyek atau program literasi dengan dengan kata gerakan agar masyaraka yang mendengar dan tergerak hatinya pun bisa ikut terlibat.
“Urusan literasi harus kita sebut dengan gerakan bukan proyek atau program. Contohnya ibu-ibu penjual gorengan di Kuningan, dia bukan pemerintah tapi tahu manfaat membaca ini, maka akhirnya menyisikan untuk menyumbang buku disitulah yang disebut gerakan,” tuturnya.
Sementara itu seorang pegiat literasi asal Kuningan, Zaenal Mutaqin, menilai bahwa berbagai upaya meningkatkan literasi atau minat baca masyarakat dari Pemda Provinsi Jabar membuahkan hasil.
Menurutnya, program inisiasi dari Ridwan Kamil seperti Kolecer (Kotak Literasi Cerdas), Candil (Maca Dina Digital Library), dan Makan Jengkol (Mari Kita Antar Jemput Buku dengan Kolaborasi) banyak diminati masyarakat.
“Khususnya Kolecer, sangat terasa manfaatnya contohnya ada Ibu Iin pedagang asongan di depan Kolecer, setiap jualan kalau tidak ada yang beli dia baca buku agama bahkan sampai hafal cerita mahabaratta dan dia meminta Kolecer ini diperbanyak,” kata Zaenal saat menyampaikan aspirasinya di TEPAS.
Dalam kesempatan tersebut, Zaenal juga mengusulkan agar Kolecer juga hadir di desa-desa. Kemudian, dirinya juga meminta Gubernur Jabar untuk menerbitkan surat edaran kepada Bupati dan Walikota se-Jabar agar mengalokasikan dana untuk pengembangan literasi di desa.