PROTES keras dan peningkatan keberadaan kapal perang kita di laut natuna, sama sekali tidak digubris oleh pemerintah Cina, Cina terus melanjutkan Pengawalan terhadap kapal-kapal nelayan mereka. Seperti memberikan pesan kepada pemerintah kita, Lu mau apa sama gue ? . Minggu yang lalu, Jakarta dan Beijing telah terlibat dalam “sengketa” diplomatic mengenai Zona Economic Exclusive (ZEE) di laut Natuna Utara, yang berbatasan juga dengan Vietnam dan Malaysia, yang sebenarnya sudah diputus oleh pengadilan International (International Tribunal) pada tahun 2016 tetapi putusan tersebut tidak diakui oleh pemerintah Cina. Masing–masing mempertahankan pendiriannya, Cina bersitegas pada pendiriannya untuk tetap menguasai perairan natuna meskipun tidak ada pengakuan dari Indonesia. Indonesia bersikukuh bahwa itu termasuk ZEE Indonesia berdasarkan keputusan United Nation on Convention law of the sea (UNCLOS) 1982. Tentang Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi telah memanggil duta besar Cina untuk Indonesia dan melayangkan nota protes, Presiden Jokowi pun minggu yang lalu tepatnya hari Sabtu melalui juru bicaranya Fadjroel Rachman mengatakan, “tidak ada kompromi“ untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia tetapi tetap akan mengutamakan penyelesaian melalui diplomasi.
Militer Indonesia telah mengerahkan kapal perang untuk mengusir kapal-kapal penangkap ikan Cina yang dikawal oleh kapal penjaga pantai Cina. Peningkatan patroli di laut Natuna tersebut merupakan respon kuat terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh kapal-kapal penangkap ikan Cina yang dikawal oleh kapal penjaga pantainya. Tetapi tidak ada jera dari Cina meski kapal berhasil diusir, berdasarkan patroli tersebut, pada tanggal 3 jan 2020 masih terlihat 3 kapal coast guard masih ada di perairan Indonesia.
Mulai sekarang Indonesia harus mengirimkan pesan kuat kepada pemerintahan Beijing, apabila keadaannya masih seperti ini terus, mempertimbangkan penarikan Duta Besar Indonesia untuk Cina sampai mereka mau menarik kapal–kapalnya dari perairan Indonesia, selanjutnya harus dibangun koordinasi dan kerjasama yang kuat dengan Malaysia dan Vietnam juga dengan Negara Asia Tenggara lainnya untuk melawan klaim Cina tentang batas batas perairan yang diklaimnya.