JAKARTA – Dengan tujuh finis podium tahun ini, Quartararo membuktikan dirinya sebagai pesaing serius di kasta tertinggi balapan roda dua itu meski sebelumnya belum pernah meraih gelar di kelas yang lebih rendah.
Rookie terbaik 2019 itu dua kali nyaris juara seri musim ini yaitu di San Marino dan Thailand jika saja Marquez tak menghadangnya di lap terakhir.
“Siapa yang menyangka jika di akhir musim ini kami meraih enam pole position dan tujuh podium. Saya rasa tak ada. Jadi saya tak bisa meminta yang lebih dari ini,” kata Quartararo yang di tahun sebelumnya finis peringkat 10 di kelas Moto2 itu.
BACA: Musim Sempurna Marc Marquez
Sementara itu di garasi sebelah, tim pabrikan Yamaha tak puas dengan performa mereka di paruh awal tahun. Kedua pebalapnya, Maverick Vinales dan Valentino Rossi juga masih berkutat dengan masalah yang sama seperti tahun lalu yaitu defisit tenaga dan daya cengkeram ban.
Vinales memiliki rapor yang lebih baik dengan tujuh finis podium, termasuk dua kali juara, di Assen dan Sepang, sedangkan sang juara dunia sembilan kali itu hanya dua kali finis podium tahun ini.
Salah satu musim terburuk bagi Rossi, yang harus puas di peringkat tujuh klasemen, sementara Vinales mampu menahan ancaman dari Alex Rins dalam perebutan tempat ketiga.
BACA: Fabio Quartararo Calon Rival Baru Marquez
Alex Rins yang tampil di musim ketiganya bersama Suzuki Ecstar memperbaiki hasil podium tahun lalu dengan dua gelar juara seri yang fantastis tahun ini dan bertarung untuk peringkat tiga teratas hingga akhir musim.
Rins menghabiskan sebagian besar musim bertarung dengan pebalap tim papan atas dan bahkan terlibat duel sengit dengan Marquez
Kemenangan pertama Rins diraih di Austin, dan kemudian yang kedua baginya di Silverstone di mana dia berpacu dengan Marquez hingga tikungan terakhir jelang finis.(ant/nik)