JAKARTA – Teka-teki siapa bos PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) terjawab sudah. Menteri BUMN Erick Thohir secara resmi mengumumkan penunjukan Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama PLN menggantikan Sripeni Inten Cahyani.
Dari kasus korupsi PLTU Riau hingga pemadaman listrik total (black out) menjadi terpaan badai yang mesti dihadapi perusahaan listrik pelat merah tersebut sebelum menemukan pemimpin barunya.
Zulkifli ditetapkan sebagai Dirut PLN dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), yang digelar di Kementerian BUMN Jakarta, Senin (23/12/2019).
PLN bukan hal baru bagi pria kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat, 13 Januari 1956 tersebut. Pada Juli 2013 sampai April 2015, ia menjabat sebagai Komisaris PLN.
Sebelum Komisaris PLN, karir Zulkifli moncer di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk hingga menduduki posisi puncak sebagai direktur utama pada periode Juli 2010 hingga April 2013, setelah sebelumnya menjabat salah satu direktur di BUMN perbankan tersebut mulai September 2003 hingga Juli 2010.
Mantan Komisaris Independen PT Indonesia Infrastructure Finance itu mendapatkan gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1980 dan dilanjutkan gelar Magister Administrasi Bisnis dari Washington University, Amerika Serikat (AS), pada 1994.
Usai ditetapkan menjadi Dirut PLN, Zulkifli menyampaikan bahwa kesehatan neraca keuangan perusahaan merupakan poin penting untuk dapat melaksanakan mandat pemerintah. Ia juga akan memaksimalkan energi baru dan terbarukan (EBT) dalam memenuhi kebutuhan energi bersih dan menekan emisi gas buang.
“Tidak ada perusahaan yang mampu melaksanakan mandat kecuali keuangannya baik. Jadi, kami, direksi maupun komisaris akan upayakan keuangan PLN sehat neracanya, sehat cash flow-nya,” ujarnya seraya menambahkan PLN juga dituntut mengatasi pemadaman listrik dan membuat tarif yang terjangkau masyarakat.
“Kami menyadari harapan masyarakat, kita harus mampu atasi pemadaman listrik dan sudah tentu tarif harus terjangkau,” katanya. Dengan demikian, menurut dia, pihaknya akan meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) dan menjalankan operasional secara efisien.
Zulkifli juga mengatakan PLN diminta pemerintah turut serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dengan menyediakan listrik hingga pelosok Tanah Air.