Warga Cianjur Selatan Bertaruh Nyawa di Sungai

0 Komentar

CIANJUR – Warga Desa Karyamukti Kecamatan Leles Kabupaten Cianjur, harus menantang maut melintasi Sungai Ciderma setiap kali akan beraktivitas. Bahkan sudah puluhan tahun warga mengharapkan adanya pembangunan jembatan di sungai yang memiliki arus deras tersebut.
Warga pun mengkhawatirkan keselamatan anak-anak mereka, lantaran untuk bisa bersekolah juga harus melintasi sungai tersebut untuk tiba ke sekolahnya.
“Sudah lebih dari tiga puluh tahun tidak ada jembatan. Dulu sempat dibangun jembatan seadanya menggunakan bambu, tapi hancur terbawa arus sungai saat banjir dan sungai meluap,” ujar Saadullah (34) salah seorang warga, Senin (23/12).
Menurutnya ada dua titik sungai yang dijadikan perlintasan warga yakni di Kampung Bojongkoneng dan Kampung Sukalila yang menghubungkan dengan Kampung Bimakarya. Dua titik tersebut menjadi akses utama warga untuk beraktivitas dan siswa sekolah.
Pasalnya di Kampung Bimakarya terdapat sarana pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA/SMK sederajat. Adapun akses lain, warga harus memutar ke Desa Sukasirna dengan jarak dan waktu tempuh yang lebih lama, dibandingkan melintas Sungai Ciderma.
https://youtu.be/0ec56HXFkyg
“Kalau lewat sungai paling sepuluh menit warga kem Kampung sebelah atau siswa tiba ke sekolah. Tapi kalau melintas ke jalur memutar, butuh waktu 1,5 jam hingga 2 jam, karena jalannya rusak parah,” ungkapnya.
Oleh karenanya, warga memilih untuk melintas sungai dengan lebar 40 meter, jika sungai surut. Terkadang beberapa orang warga siaga di pinggir sungai untuk menggendong siswa yang akan menyeberang.
“Kasihan kalau menyeberang sendiri sepatu dan seragam jadi basah, terutama anak-anak. Ada juga beberapa siswa yang bawa sendal dan baju ganti, supaya seragamnya tidak basah saat menuju ke sekolah,” kata dia.
Rosiah  (43) seorang warga yang juga orangtua siswa mengungkapkan jika sungai meluap pasca hujan deras, warga lebih memilih untuk menyuruh anaknya berdiam di rumah, dan tidak bersekolah lantaran ketinggian pemukaan sungai bisa mencapai lima meter.
“Anak saya kan masih kecil, masih kelas 2 SD. Khawatir terbawa arus kalau sungai meluap. Makanya kami berharap segera ada bantuan dari pemerintah, supaya anak-anak kami bisa sekolah dengan aman,” kata dia.

0 Komentar