CIANJUR – Indonesia berada di posisi kedua se-dunia setelah China dalam penyumbang sampah di lautan, hal tersebut menjadikan sebuah inspirasi positif oleh seorang pendiri Yayasan Klinik Harapan Sehat di Cilaku.
Direktur Yayasan Klinik Harapan Sehat, dr Yusuf Nugraha mengatakan, bahwa aplikasikan sampah dengan dijadikan bahan material bangunan (batako) pres sudah dilakukan 5 bulan terakhir.
“Jadi, hal ini menjadikan motivasi bahwa sampah plastik bisa kita daur ulang menjadi bahan material (batako) pres,” kata dr Yusuf, Senin (16/12/2019).
Proses pembuatan batako pres, lanjut Yusuf, cukup campuran dari limbah botol plastik mampu memberikan hasil maksimal.
“Jika digunakan untuk bangunan rumah atau sejenisnya akan sangat kokoh karena batakonya tidak mudah pecah,” imbuhnya.
Yusuf menambahkan, jika tidak di daur ulang sampah botol plastik butuh waktu 500 tahun untuk bisa berurai dengan tanah, dan akan menjadi pemanasan atau Golbal Warning.
“Peristiwa seperti ini perlu ditindak lanjuti secara bersama-sama, jadi kita harus bisa mengolah sampah plastik menjadi sesuatu yang bermanfaat,” terangnya.
Selain itu, Yusuf pun mengusung program ‘Pasti Mudah’ khusus d kliniknya. Program tersebut diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu yang ingin melakukan pengobatan di Klinik Harapan Sehat.
“Cukup membayarnya dengan 10 botol plastik bekas saja,” tutupnya.(yis/nik)