FILIPINA – Pemerintah Filipina pusing tujuh keliling. Pada saat harus menangani berbagai kritik mengenai pelaksanaan SEA Games, negara kepulauan itu malah dilewati topan Kammuri. Badai tersebut merenggut setidaknya dua nyawa dan menutup paksa bandara internasional.
Badai itu melewati Manila dan selatan Filipina sebelum menuju Laut Tiongkok Selatan. Satu orang tewas tertimpa pohon tumbang, sedangkan satu lagi terbunuh oleh potongan kayu yang terbang. Sebelum badai, pria berusia 33 tahun tewas tersetrum saat ingin mengamankan atap dari terjangan badai.
“Banyak pohon yang jatuh dan atap yang terbang saat topan melintas,” ujar Junie Castillo, petugas SAR, kepada Agence France-Presse.
Bandara Internasional Ninoy Aquino terpaksa berhenti beroperasi karena angin kencang. General Manager Bandara Ninoy Aquino Ed Monreal menyatakan, setidaknya 500 penerbangan terpaksa dibatalkan. Penerbangan baru bisa dimulai pukul 23.00 waktu lokal.
“Saya baru tahu apa yang namanya mabuk udara,” kata Constance Benoit. Turis asal Kanada itu masih terjebak di Manila setelah datang dari Cebu.
Sekitar 340 ribu orang dievakuasi dari Bicol, wilayah yang paling terdampak. Filipina merupakan negara yang sering terkena badai. Dalam setahun, mereka dilewati rata-rata 20 badai. Topan terparah adalah Haiyan yang merenggut 7.300 nyawa pada 2013.(nik/jawapos)