JAKARTA –Sekjen Partai Golkar Lodewijk Paulus mengatakan, parpol berlambang beringin itu belum bersikap apakah menyetujui pemilihan langsung atau tidak langsung untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Lodewijk Paulus mengatakan, undang-undang pemilu ke depannya perlu dikaji serta mendapatkan masukan penyempurnaan dari masyarakat terlebih dahulu sebelum memutuskan model pemilihan.
“Perlu disurvei dulu, kalau bangsa ini menginginkan umpamanya seperti itu, ya harus ada survei yang resmi untuk pembuktiannya,” kata dia, Kamis (28/11/2019).
Baca Juga:Tekad Jokowi Berantas Mafia MigasMenunggu Realisasi Pemprov Jabar Gratiskan SPP SMA/SMK
Menurut dia, mengubah sistem pemilihan tidak bisa semudah itu, bahkan langsung diterapkan hanya karena adanya beberapa usulan.
“Kita tidak bisa memutuskan itu hanya karena ada masukan dari sebagian orang, harus kita kaji, mau kemana bangsa ini dalam berdemokrasi,” katanya.
Ketika yang menjadi permasalahan adalah biaya politik yang besar atau keamanan dan ketertiban di pilkada langsung, seharusnya bukan cara metode pemilihannya yang diubah.
“Sistem tahapan pilkadanya yang perlu dievaluasi, dimana yang berbiaya besar,” kata Lodewijk.
Sementara, dengan pemilihan langsung, kata dia, pesta demokrasi sudah menghantarkan tokoh seperti Joko Widodo menjadi presiden, di tingkat daerah ada nama seperti Ridwan Kamil, dan Tri Rismaharini.
“Nah pertanyaannya, apakah kita mau kembali ke sana (pemilihan tidak langsung)?,” kata dia.(ant/hyt)