Saepudin berharap, pemerintah bisa memperhatikan nasib dan kesejahteraan guru honorer. Terlebih bagi mereka yang sudah mengabdikan diri puluhan tahun dan kini harus berhenti karena mengidap penyakit.
Enong komariah (70), ibu dari Saepudin mengaku sedih melihat kondisi anak ketiga dari enam bersaudara tersebut. Pasalnya pengabdian anaknya tersebut tidak pernah dihargai sedikitpun oleh pemerintah.
Usianya yang sudah lanjut, membuat dia tidak bisa berbuat banyak untuk membuat anaknya tersebut bisa berobat dan sembuh seperti sedia kala.
“Untuk sehari hari mengandalkan pendapatan dari jualan di warung, kadang juga tidak cukup. Mau bawa berobat gimana? Saya juga suka sedih kalau lihat anak saya. Apalagi dia kan punya anak yang masih kecil, gimana nasib mereka nanti kalau sudah dewasa. Makanya kalau bisa ada perhatian dari pemerintah,” ucapnya.(bay/hyt)