CIANJUR – Sebanyak 83 orang lulus Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP) yang digelar Bawaslu Cianjur 12-16 November 2019.
Selama lima hari, mereka digembleng dengan pengetahuan kepemiluan, khususnya terkait pengawasan yang dibagi dalam tiga kelas, A, B dan C.
Ketua Bawaslu Cianjur, Agus Zawari menyampaikan para peserta sekolah kader pengawasan partisipatif akan dididik menjadi sukarelawan pengawas dalam Pemilu. Kegiatan SKPP tersebut merupakan investasi Bawaslu jangka panjang, artinya tidak hanya dipersiapkan untuk Pilkada saja.
Baca Juga:UMK 2020 Kabupaten Bekasi Rp4,4 jutaSpanyol Kian Kokoh di Kualifikasi Piala Eropa 2020
“Kegiatan ini didesain berdimensi jangka panjang,sehingga nanti diharapkan peserta dapat menghasilkan sesuatu yang inovatif juga terkait dengan perkembangan demokrasi” terangnya.
Agus menjelaskan selama mengikuti SKPP mereka juga mengikuti kegiatan yang di dalamnya berupa diskusi antar siswa tentang pemilu.
“Dari jam 8 pagi sampai jam 11 siang itu mereka diskusi soal kepemiluan, bahkan ada yang sampai jam 1 malam masih aktif. Ini tentu berperan dalam meningkatkan wawasan mereka juga meningkatkan partisipasi dalam pengawasan pemilihan umum,” tuturnya.
Diharapkannya, siswa yang lulus SKPP bisa mandiri dan mampu membuat transformasi wawasan kepada masyarakat untuk aktif, partisipatif serta cerdas dalam pengembangan demokrasi.
“Peningkatan peran aktif masyarakat dalam melakukan pengawasan pada pesta Pemilu, diyakini meningkatkan kualitas nilai demokrasi,” tegas Agus.(rid/hyt)