Pemprov Guyur Rp32 Miliar Tata Wisata Muaragembong

Pemprov Guyur Rp32 Miliar Tata Wisata Muaragembong
0 Komentar

BEKASI – Pemerintah Kabupaten Bekasi bakal menerima bantuan sebesar Rp32 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2020 untuk penataan pariwisata di Kecamatan Muaragembong.
“Penataan dilakukan agar Muaragembong menjadi salah satu destinasi wisata unggulan dan lebih menarik untuk dikunjungi wisatawan,” kata Kepala Bidang Destinasi Pariwisata pada Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, Bramantio Soewarno di Cikarang, Kamis (7/11/2019).
Dia mengatakan bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu nantinya akan dilalokasikan untuk pembangunan infrastruktur, pematangan lahan, serta pembangunan sarana pendukung pariwisata lainnya.
“Saat ini progres pengembangan sudah selesai, pembuatan DED (Detail Engineering Design) sudah tinggal pelaksanaannya saja di tahun depan,” katanya.
Bram menjelaskan penataan wisata di Kecamatan Muaragembong akan difokuskan di sejumlah titik potensial setempat seperti ekowisata hutan bakau Desa Pantai Mekar juga objek wisata Pantai Bungin di Desa Pantai Bakti.
“Pantai Bungin misalnya karena memang Pantai Bungin ini sangat berpotensi menjadi destinasi unggulan. Pemandangan lautnya yang indah dan keberadaan hamparan hutan mangrovenya cukup mendukung untuk dijadikan objek wisata favorit nantinya,” kata dia.
Dirinya berharap penataan wisata Muaragembong berjalan lancar sehingga nantinya bisa menjadi destinasi pariwisata unggulan di Kabupaten Bekasi.
“Tentunya dengan majunya sektor parwisata secara tidak langsung hal itu bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Karena masyarakatlah yang diuntungkan jika wilayahnya banyak dikunjungi wisatawan,” kata Bram.
Camat Muaragembong, Lukman Hakim mengatakan sebetulnya potensi wisata di wilayahnya cukup menjanjikan hanya saja belum dikembangkan secara maksimal.
“Dengan adanya penataan wisata dari Jawa Barat ini semoga membawa angin segar khususnya bagi warga kami serta menjadikan objek-objek wisata kami makin dikenal wisatawan,” katanya.
Dia menjelaskan spot wisata di wilayahnya memerlukan perbaikan infrastruktur terutama perbaikan jalan agar mudah dijangkau wisatawan sebab beberapa akses menuju tempat wisata masih sulit dijangkau bahkan ada yang terputus.
“Salah satu kuncinya ada di penataan akses jalur wisata. Seperti lokasi menuju Pantai Mekar yang susah medannya bahkan tidak bisa dilewati kendaraan roda empat saat mendekati objek wisatanya. Di Pantai Beting dan Muara Bendera juga terputus jalurnya, andai dibuat lintasan penghubung di antara hutan mangrove mungkin itu juga bisa menjadi objek wisata unggulan nantinya,” kata Lukman.(ant/hyt).

0 Komentar