CIANJUR – Tiga Desa di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur masuk kategori rawan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Langkah antisipasi dilakukan pihak puskesmas dengan memberikan penyuluhan kepada warga.
“Kawasan rawan DBD di Kecamatan Sukaresmi yakni Desa Sukaresmi, Desa Pakuon, dan Desa Cibadak. Ketiga desa tersebut sempat ada kasus masyarakat terjangkit DBD, sehingga kami melakukan penyuluhan ke masyarakat diharapkan kasus serupa tidak terulang lagi,” papar Kepala Puskesmas Sukaresmi, Ajud Maulana, Selasa (15/10/2019).
Dikatakannya, petugas survailence dan kesehatan lingkungan dibantu bisa desa terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar ikut berperan aktif menjaga lingkungannya.
“Fooging sempat dilalukan munjul dan japara dua kali beberapa bulan ke belakang. Namun sebenarnya bukan solusi untuk fooging karena dampaknya hanya sebentar, yang terpenting ialah antisipasi dengan menjaga kebersihan lingkungan,” jelas Ajud.
Sementara itu Pjs Kepala Desa Pakuon, Iim Abdul Karim menegaskan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Salah satunya dengan memperbaiki saluran air untuk mengantisipasi genangan yang mengakibatkan munculnya jentik nyamuk DBD.
“Desa kami sempat dilakukan fooging, karena sempat ada yang ada terkena penyakit DBD. Makanya peralihan musim kemarau ke penghujan, kami antisipasi dengan sosialisasi kepada masyarakat,” ujarnya.
“Jumlah penduduk kami ada sekitar 8.000, dengan medan akses jalan raya, sawah, dan perbukitan. Jadi ada beberapa titik wilayah rawan tersebarnya penyakit DBD,” sambungnya Iim.(yis/hyt)