BANDUNG – Lima pimpinan DPRD Provinsi Jawa Barat periode 2019-2024 resmi ditetapkan dengan mengucapkan sumpah dan janjinya dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Kamis (3/10/2019) yang dipandu Ketua Pengadilan Tinggi Bandung Arwan Byrin.
Kelima orang pimpinan DPRD Jabar itu ialah Brigjen TNI (Purn) Taufik Hidayat sebagai Ketua DPRD Jabar, drh Achmad Ru’yat, M.Si (Wakil Ketua DPRD Jabar), Dr Hj Ineu Purwadewi Sundari, S.Sos, MM (Wakil Ketua DPRD Jabar), Drs. H. Ade Barkah Surahman, M.Si (Wakil Ketua DPRD Jabar), dan H. Oleh Soleh, SH (Wakil Ketua DPRD Jabar).
Sebelumnya, ada enam nama calon pimpinan DPRD Provinsi Jawa Barat periode 2019-2024 yang diumumkan dan diusulkan dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Jabar, Selasa (17/9), ke Kementerian Dalam Negeri.
Ketua DPRD Jabar 2019-2024 Taufik Hidayat mengatakan dirinya sadar tantangan dalam upaya meningkatkan peran dan fungsi DPRD ke depan tidak ringan.
Terutama, dalam menghadapi tuntutan masyarakat yang sejalan dengan dinamika di berbagai bidang.
Meski begitu, Taufik menegaskan akan bersinergi dengan Pemprov Jabar untuk menjawab tantangan tersebut.
“Untuk itu mari kita bangun komitmen dalam meningkatkan kualitas kerja dan kami siap bersinergi dengan Pemprov Jabar,” ujar Taufik.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil mengucapkan selamat atas dilantiknya lima pimpinan DPRD Jabar definitif yang diketuai oleh M Taufik dari Fraksi Partai Gerindra DPRD Jabar.
“Saya ucapkan selamat, tadi itu ketuanya Pak Taufik, wakilnya ada bu Ineu, Pak Ade Barkah, Pak Ruhiyat dan Pak Oleh. Komunikasi sangat baik, intens ya,” katanya.
Gubernur Emil mengatakan bahwa banyak pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Pemprov Jabar dan DPRD Jabar demi kepentingan masyarakat, termasuk berbagai program unggulan Jabar Juara Lahir Batin yang gencar dilakukan Pemprov Jabar.
Sejumlah program keumatan pun ditujukan untuk mendorong dimensi batin, antara lain Magrib Mengaji, Jabar Masagi, English for Ulama, dan Subuh Berjamaah Keliling (Subling).
Selain itu, terdapat juga pembangunan yang bersifat fisik seperti jalur transportasi baik jalan tol, jalur kereta, maupun kereta cepat, revitalisasi kawasan pariwisata dan alun-alun, hingga pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Segitiga Rebana.