Bak Penampungan Rawa Peuti Mulai Uji Coba

Bak Penampungan Rawa Peuti Mulai Uji Coba
PENAMPUNGAN: Seorang warga tengah menyaksikan bak penampungan air bersih yang baru saja dibangun di blok Rawa Peuti, Kampung Kedung Girang, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang. (FOTO: BISRI MUSTOFA/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

CIANJUR – Pembangunan bak penampungan air di blok Rawa Peuti Kampung Kedung Girang, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang nyaris rampung. Pembangunan bak penampungan air yang menelan dana sekitar Rp 180 juta itu kini tengah diuji coba untuk diisi air.
Adanya bak penampungan air tersebut diharapkan kebutuhan aair bersih bagi warga Kampung Kedung Girang, Kampung Kedung Hilir dan Kampung Cangklek bisa berjalan normal. Selama ini pasokan air bersih yang mengandalkan mata air dari blok Rawa Peuti belum berjalan normal dan masih sering tersendat.
“Ini sebagai salah satu upaya kami menanggapi aspirasi warga masyarakat. Terutama dalam kebutuhan air bersih. Kita bangun bak penampungan air ini agar distribusi air bersih bisa berjalan normal, tidak tersendat lagi,” kata Kepala Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang Enang Saepudin.
Menurutnya, selama ini pasokan air bersih yang berjalan mengandalkan sumber air dari mata air di aliran sungai Cianjur. Debit air yang kurang dengan penggunaan yang lebih besar membuat pasokan air ke rumah warga seringkali tersendat.
“Harapan kita dengan dibangunnya bak penampungan air ini, stok air untuk melayani kebutuhan masyarakat bisa sebanding. Artinya distribusi bisa lancar dan tidak lagi tersendat seperti sebelumnya,” harapnya.
Saat ini kata Enang, pembangunannya sudah hampir rampung dan masuk dalam tahap uji coba. Hal itu untuk memastikan debit air yang masuk ke bak penampungan sebanding atau tidak dengan kebutuhan.
“Saat ini sudah mulai diisi dengan air dan sebagian sudah mulai dialirkan. Kita harapkan ini bisa sebanding dengan kebutuhan dan tidak lagi mengalami kekurangan air,” tegasnya.
Seorang warga pengguna air bersih menyambut baik dibangunnya bak penampungan air. Ia mengharapkan setelah dioperasikan bak penampungan tidak ada lagi air yang kotor.
“Harapan kita selaku warga atau konsumen mudah-mudahan tidak lagi terjadi air itu kotor. Kalau ternyata masih saja airnya kotor apalagi saat musim penghujan, percuma ada bak penampungan air. Apalagi menyerap anggaran yang tidak sedikit,” kata warga yang minta tidak disebutkan namanya itu.

0 Komentar