Dia menilai dari dua figur calon yakni Airlangga dan Bamsoet, keduanya memiliki kapasitas pada bidangnya masing-masing.
“Airlangga tentu sangat berpengalaman dalam pengembangan SDM yang sesuai dengan perkembangan era revolusi industri saat ini. Warna Golkar sekarang juga lebih fresh artinya rebranding itu berhasil. Ruang berbasiskan meritokrasi itu juga kelihatan termasuk gagasan kekaryaan bersama masyarakat,” kata dia.
Sementara Bamsoet, kata dia, juga memiliki peluang berkompetisi. Namun semuanya akan kembali kepada pemilik suara dalam Munas Golkar mendatang
“Tinggal bagaimana keduanya bersaing secara sehat dan demokratis karena semua untuk kepentingan Golkar,” ujarnya.
Sementara itu secara terpisah, pengamat politik UI Ade Reza Haryadi menyatakan pertarungan kursi ketua umum di tubuh Golkar akan sangat bergantung pada dukungan dari faksi yang ada termasuk sesepuh Golkar.
“Faktor dukungan organisasi yang menjadi sumber kader Golkar seperti Soksi, Kosgoro, MKGR itu berpengaruh,” kata dia.
Selain itu kata Reza, faktor personal kandidat juga akan sangat berpengaruh dalam Munas nanti.(ant/hyt)