Berangkat dari tiga problem tersebut, Pemdaprov Jawa Barat melahirkan inovasi bernama Desa Juara yang memiliki tiga pilar, yakni digitalisasi layanan desa, One Village One Company (OVOC), dan Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa).
Dari tiga pilar tersebut turun sederet program, seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Jembatan Gantung Desa (Jantung Desa), Jalan Mulus Desa, Sapa Warga, dan banyak program lainnya. Intinya, program-program itu dirancang untuk menyelesaikan tiga problem krusial pedesaan.
**One Village One Company (OVOC)
SELAMA satu tahun kepemimpinan Emil-Uu, banyak program yang sudah terealisasi. Terkait OVOC, sudah ada 596 BUMDes yang aktif kembali, 272 BUMDes baru terbentuk, dan 746 BUMDes yang akan dibentuk oleh Patriot Desa pada 2019.
Kehadiran BUMDes tidak hanya diharapkan membuat roda ekonomi desa berputar semakin cepat, tetapi juga potensi desa dapat dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat.
**Desa Digital
SOAL digitalisasi layanan desa, ada 600 wifi terpasang – lokasi pemasangan dominan di desa-desa blank spot atau desa tidak memiliki koneksi internet sama sekali. Jika koneksi internet desa baik, program lainnya yang berkaitan dengan layanan publik dan arus informasi, seperti Sapa Warga, dapat terealisasi.
Di sektor perikanan, 1.039 kolam yang menggunakan teknologi smart auto feeder. Lewat teknologi itu, memberi pakan ikan bisa menggunaka gawai. Hal tersebut membuat panen bisa naik dari dua menjadi empat kali dalam setahun. Persentase pendapatan pun melonjak sekira 30 sampai 100 persen. Dengan koneksi internet yang lancar, pemasaran ikan pun dapat dilakukan secara online.
*Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa)
PEMBANGUNAN infrastruktur pun gencar dilakukan di desa, seperti Jantung Desa. Pada 2019, DPM-Desa Jawa Barat akan membangun 23 Jantung Desa yang tersebar di beberapa Kabupaten. Jantung Desa dibangun untuk mempermudah akses sekolah dan memperbaiki konektivitas antar desa.
Pemdprov Jawa Barat pun telah meluncurkan Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara). Mobil yang akan disebar ke 126 desa itu dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan masyarakat desa. Misalnya, mengangkut hasil pertanian atau perkebunan. Selain itu, Maskara bisa memutar film karena dilengkapi dengan layar besar.