CIREBON — Melalui Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK), Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, masing-masing santri akan menunjukkan kemampuan dalam membaca teks kitab kuning sebagai khazanah klasik dan rujukan umat Islam.
Kitab kuning sendiri, menurut Uu, merupakan produk intelektual ulama yang pada umumnya berisi ajakan untuk mengamalkan Islam dalam bingkai berbangsa dan bernegara.
“Islam harus kita laksanakan secara kultural, secara struktural, dan perjuangan kiai di masa lalu kita teruskan saat ini,” kata Uu saat menghadiri kegiatan MQK di Pondok Pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Minggu (1/9).
Baca Juga:HUT ke-650, Kota Cirebon Diminta Berinovasi dan Berkolaborasi untuk Menjadi Pusat Ekonomi JabarJadi Individu yang Lebih Baik di Tahun Baru Islam 1441 H Bersama Ridwan Kamil
Selain itu, Uu juga menyebut sejumlah program pembangunan keumatan tengah diupayakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar), di antaranya Satu Desa Satu Hafidz, English for Ulama, One Pesantren One Product (OPOP), dan Kredit Mesra.
“English for Ulama agar ahli agama kita bisa mengkomunikasikan Islam yang Wasathiah kepada dunia,” ujar Uu.
Uu juga mengapresiasi lembaga pendidikan pesantren yang berdiri di Indonesia sejak dulu. Pesantren, tambah Uu, menjadi pilar akidah dan benteng moral bangsa.
Menurut Uu, pesantren juga yang telah dan terus membantu pemerintah dalam pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Bangunlah badannya, bangunlah jiwanya, akidahnya, yang kuat dan tidak tergoyahkan di segala situasi kondisi. Pesantren punya sejarah hebat,” ujar Uu mengakhiri. (rls/sri)