TASIKMALAYA – Stunting (tumbuh kerdil) tak hanya disebabkan faktor sanitasi dan pengasuhan, tetapi juga karena kurangnya asupan makanan bergizi. Di situlah pentingnya peran seorang ibu dalam memberikan asupan kepada anak.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Pusat pun menggelar kegiatan Training of Trainer (ToT) Mother’s Programme di Pendopo Lama Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (29/8), untuk memberikan informasi yang dapat menunjang upaya perbaikan gizi di Jawa Barat.
Wakil Ketua I TP PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar) Lina Marlina Ruzhan mengatakan, sensus pada 2010 menunjukkan bahwa Provinsi Jabar memiliki jumlah penduduk sebanyak 43.053.732 jiwa dengan laju pertumbuhan sekitar 1,89 persen per tahun.
Baca Juga:Wagub Jabar Sebut Pesantren sebagai Pilar Akidah dan Benteng Moral BangsaHUT ke-650, Kota Cirebon Diminta Berinovasi dan Berkolaborasi untuk Menjadi Pusat Ekonomi Jabar
Hal itu, kata Lina, mendorong Jabar memiliki jumlah balita yang tinggi serta dengan rata-rata 800.000 kelahiran per tahun. Lina berujar bahwa banyaknya jumlah balita ini cukup berbanding dengan banyaknya kasus tumbuh kembang anak yang belum ideal.
“Jawa Barat yang menurut sensus tahun 2010 jumlah penduduknya melebihi 43 juta jiwa, tentu memiliki balita yang sangat banyak,” kata Lina.
“Di sisi lain kita juga mengetahui bahwa disana-sini masih terdapat kasus-kasus tumbuh kembang anak yang belum ideal karena buruknya asupan gizi yang mereka terima,” tambahnya.
Kegiatan Training of Trainer (ToT) Mother’s Programme di Kabupaten Tasikmalaya ini melibatkan kurang lebih 100 peserta yang terdiri dari unsur Kelompok Kerja (Pokja) IV utusan dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat, unsur Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, serta unsur TP PKK Provinsi Jawa Barat, khususnya Pokja IV.
“Melalui sosialisasi hari ini, kami mengharap akan mendapat bekal pengetahuan baru yang akan mampu meningkatkan kemampuan kami dalam mendukung program-program upaya perbaikan gizi,” tutup Lina.(rls/sri)