ABAH Dudun (58) warga Kampung Parigi RT 03/ RW 05, Desa Gelaranyar, Kecamatan Pagelaran itu merupakan salah satu diantaranya yang menekuni usaha anyaman bilik, atau belahan bambu yang di tipis-tipis lalu di proses penganyaman yang nantinya akan dijadikan hasil karya anyaman.
Sejak tahun 30 tahun kebelakang, Abah Dudun mulai menekuni usahanya sebagai penganyam bambu atau bilik untuk dijadikan berbagai macam barang. Diantaranya ayakan, atau penyaring, dan tapian atau yang biasa digunakan ibu-ibu untuk membersihkan beras dari gabah. Selain itu juga pembuatan bilik bambu yang biasa digunakan untuk dinding atau atap bangunan.
Bahan baku atau bambu tak sulit didapatkan untuk pembuatan bilik, ayakan, tapian itu cukup di sekitaran kampungnya di Desa Gelaranyar.
Produk hasil karya yang dihasilkan ia jual dengan harga berbeda-beda. Seperti tapian harga mulai dari Rp 10 hingga Rp 30 ribu, untuk Ayakan (penyaring) kisaran Rp 15 hingga 25 ribu, sedangkan untuk anyaman bilik sendiri tergantung dari pesanan karena dihitung per meter persegi.
“Saya lakukan sejak 30 tahun kebelakang,” kata Abah Dudun sambil menganyam bambu.
Pria yang biasa disapa Abah Dudun itu mengaku, jika hasil karyanya itu langsung ia jajakan dengan cara berkeliling kampung di sekitaran Cianjur Selatan. Tak banyak barang yang laku terjual, namun bukan berarti Abah Dudun itu putus asa.
“Dalam satu hari barang terjual paling 2 atau 3 saja,” ujar pria berkaos belang putih sambil mengenakan topi biru tua.
Abah Dudun mengatakan, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir atau masa kepemimpinan Kepala Desa Gelaranyar yang saat ini masih menjabat, mulai ada perubahan seperti bantuan dan beberapa program yang diluncurkan oleh pemerintahan desa bersama para pemuda di Desa Gelaranyar.
“Kepala Desa yang sekarang bapak Jenal, sangat luar bisa perhatian terhadap masyarakatnya, terkadang ketika saya lagi menggarap anyaman tiba-tiba Kades datang dan langsung ikut turun tangan bahkan membantu proses penganyaman,” kata Abah Dudun.
Kepala Desa Gelaranyar, Kecamatan Pagelaran Jenal mengatakan, melihat kondisi Abah Dudun memang tak seberuntung para pengusaha kerajinan bambu lainnya. Namun melihat kegigihannya menurutnya dirasa perlu untuk menjadi panutan.