CIANJUR – Puluhan siswa di SMP Al-Azhary Cianjur mengikuti kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), yang dilaksanakan di ruang kelas SMP Al-Azhary, pada 23-24 Agustus lalu. LDKS tersebut dilaksanakan dalam rangka screening dengan membekali siswa dalam ilmu kepemimpinan.
Kepala SMP Al-Azhary Cianjur, Agus Sutriadi Usman, mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu, meliputi bakat, minat dan kreatifitas, memantapkan kepribadian, mengaktualisasi potensi siswa.
“Serta menyiapkan siswa menjadi warga masyarakat yang berahlak mulia, maka diperlukan pembinaan kesiswaan di sekolah. Pembinaan kesiswaan di sekolah dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kurikuler,” kata dia kepada Cianjur Ekspres.
Agus melanjutkan, berkaitan dengan pembinaan kesiswaan, maka sekolah membentuk sebuah organisasi kesiswaan yaitu Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Sehubungan dengan Kepengurusan OSIS SMP Al-Azhary Cianjur Periode 2018 – 2019 bulan Agustus berakhir, dan akan segera dilaksanakan pergantian kepengurusan OSIS yang baru untuk masa periode 2019 – 2020.
“Maka untuk mencari calon kepengurusan OSIS yang baru tersebut, terutama mencari calon ketua agar lebih meningkatkan mutu sumber daya manusia siswa. Harus dibekali dengan beragam ilmu terutama tentang ilmu kepemimpinan karena bagaimana pun mereka akan menjadi tauladan bagi seluruh siswa,” ungkapnya.
Dalam rangka screening dengan membekali siswa dalam ilmu kepemimpinan, SMP Al-Azhary Cianjur memiliki program khusus pendidikan dan pelatihan, tentang kepemimpinan bagi siswa yang biasa kita kenal dengan LDKS.
Tujuan akhir dari kegiatan LDKS bagi Pengurus OSIS SMP Al-Azhary Cianjur periode 2019 – 2020 antara lain untuk merubah paradigma pengurus OSIS menjadi watak seorang pemimpin. Memahami tugas, tanggung jawab, hak dan kewajian mereka selama menjadi pengurus OSIS. Pengurus OSIS menjadi lebih kritis, memiliki karakter yang kuat, tangguh, sportif, dan pantang menyerah. Meningkatkan hubungan interpersonal antara sesama pengurus OSIS sehingga tidak terjadi miss komunikasi di kemudian hari.
Berbagai materi yang diberikan diantaranya keorganisasian dan administrasi OSIS, kepemimpinan. Team work dan problem solving, teknik pembuatan proposal, PBBAB, seni kreasi dan olahraga, retorika dan diskusi, serta teknik persidangan. Metode pelatihan diantaranya ceramah, diskusi, simulasi, praktik, dan permainan.