SMP ISLAM Cendekia Cianjur (SICC) terus berbenah diri melakukan yang terbaik, bukan hanya dalam bidang pendidikan,prestasi siswa, dan kompetensi guru, namun di berbagai bidang, seperti kebersihan dan kelestarian lingkungan. Bukan hanya karena SICC sebagai juara Lomba Sekolah Sehat, namun karena kesadaran diri yang sudah tertanam dalam diri masing -masing individu semua warganya, mulai dari pengasuh yayasan hingga para peserta didiknya.
Begitu juga pada pelaksanaan hari raya Idul Qurban atau Idul Adha tahun ini. Pelaksanaan shalat sunat Idul Adha dilaksanakan di Masjid Annisa dengan dihadiri oleh pengasuh yayasan, beserta jajara nya, Kepala Sekolah, Kepala Boarding, guru-guru dan karyawan.
Bertempat di pendopo Rakgantang, taman Nursery yang hijau dan asri penyembelihan hewan terasa khidmat juga meriah dihadiri oleh warga sekolah kecuali siswa yang sudah libur.
Tahun ini panitia kurban menerima satu ekor sapi dari pengasuh sekaligus owner YPKC, satu ekor sapi hasil infaq seluruh keluarga besar yayasan, sekolah, boarding, karyawan serta peserta didik dan delapan ekor kambing dari kandang nursery yang ada di sekolah serta infaq dari orangtua peserta didik.
Ada yang berbeda pada pelaksanaan penyembelihan hewan qurban tahun ini, jika dulu SICC membagikan daging kurban memakai besek dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan(zero waste dan Go Green), kini SICC setingkat lebih maju dengan memakai bongsang.
Sama halnya dengan besek, bongsang terbuat dari anyaman bambu tipis dengan anyaman yang tidak terlalu rapat dan berbentuk lonjong mirip bakul nasi, anyaman ini biasanya dipakai sebagai tempat tahu sumedang atau tempat tapai/peuyeum bandung yang biasa dijual di Padalarang.
Sebelum diisi, bongsang dialasi dengan daun jati supaya lebih segar dan terhindar dari kotoran/tanah ketika disimpan di bawah. Setelah dialasi daun jati kemudian diisi daging sekitar 1-2 kilogram, dan di bagikan langsung kepada seluruh keluarga besar SICC, lingkungan sekitar sekolah dan para duafa.
Keunggulan bongsang, selain murah, ramah lingkungan, dan tidak memerlukan kantong kresek lagi tinggal digantungkan di motor. “Karena pengalaman tahun lalu, dengan memakai besek, ketika harus dibawa pulang yang memakai motor harus tetap menggunakan kantong kresek untuk menggantungkannya, namun bongsang, dengan anyaman nya yang kuat, bisa langsung dicantolkan di gantungan motor,” demikian disampaikan oleh pencetus ide bongsang yakni pengasuh sekaligus owner YPKC yang tidak pernah berhenti berinovasi dan berfikir dalam mensukseskan program zero waste dan Go Green dalam rangka peduli dan melestarikan lingkungan dengan setitik langkah meminimalisir sampah plastik yang sudah diketahui membutuhkan waktu puluhan tahun untuk hancur ini. Salam spirit zero waste and Go Green From SICC, semoga dapat menginspirasi. (*/sri)