CIANJUR – Kegelisahan Penilik Cianjur terhadap guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang ada di Kecamatan Cianjur bukanlah tanpa alasan. Masih ada sejumlah guru PAUD yang belum melaksanakan apa yang didapat selama mengikuti pelatihan atau pendidikan.
Menurut Penilik Yuliza Maryati, dirinya sangat mengharapkan guru PAUD di Kecamatan Cianjur mau keluar dari zona nyamannya selama ini. Mau belajar tanpa batas agar dapat memfasilitasi masyarakat yang menitipkan anaknya dengan ciri khas lembaganya masing-masing.
“Kadang sempat berpikir apa yang telah saya lakukan dengan pekerjaan yang selama ini menjadi tugas dan tanggungjawab sebagai penilik PAUD sekaligus sebagai Pelatih Guru PAUD. Ketika datang melakukan monitoring ke setiap Lembaga Paud masih saja menemukan guru yang belum melaksanakan ilmu yang didapatnya saat pelatihan,” katanya.
Ia priharin sekali, saat guru diberi ruang untuk belajar melalui berbagai kesempatan (bimtek,Diklat,workshop, dll) tapi tidak pernah mau mengembangkannya ketika kembali kelembaga untuk mepraktekan hasil pelatihan tersebut.
Kembali lagi pada pola sebelumnya yaitu menggunakan stimulasi pembelajaran dengan mengedepankan kegiatan bermain dengan menggunakan klasikal yang akhirnya guru kurang mengembangkan aspek perkembangan anak.
“Guru tidak fokus terhadap perkembangan anak tapi anaklah yang lebih fokus melihat apa yang dilakukan oleh guru. Akhirnya sia-sia ilmu yang didapatkan selama ini,” tegasnya. (sri)