CIANJUR – Gempa bumi dengan kekuatan 7.4 SR mengguncang wilayah laut Banten, Jumat (2/8) malam. Guncangan gempa dengan durasi 20 detik itu pun terasa sampai Kabupaten Cianjur.
Warga di Kampung Gunungputri RT01/RW 07 Desa Sukatani Kecamatan Pacet yang sedang menikmati malam di rumah masing-masing pun langsung keluar berhamburan.
Aep Setiawan (67), warga Kampung Gunungputri Desa Sukatani Kecamatan Pacet, langsung keluar rumah saat gempa terjadi. Pada saat gempa terjadi, dirinya sedang menonton televisi.
“Saya bersama keluarga berlarian keluar rumah, dan ternyata di tiba di luar tetangga rumah sudah pada ngumpul di Jalan,” katanya, Jumat (2/9) malam.
Senada, Deuis (40), langsung berlari keluar rumah saat melihat lampu di rumahnya bergoyang cukup kencang.
“Baru pertama kali ada guncangan seperti ini, begitu kencang dan lumayan lama,” kata Deuis.
Berdasarkan informasi dari BMKG, gempa tersebut berpusat di 1.56 lintas selatan dan 104,58 bujur timur tepatnya di 147 kilometer Barat Daya Sumur-Banten dengan kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut.
Di wilayah kota Cianjur, warga pun tampak berlarian keluar rumah, terutama mereka bekerja di perkantoran bertingkat.
“Awalnya saya kira kondisi badan saya pusing, tapi setelah beberapa detik terasa guncangannya cukup besar. Ternyata memang terjadi gempa, warga tadi sempat keluar rumah sambil beristigfar,” ujar Hakim salah seorang warga di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur.
Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Dodi Permadi, mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan dari setiap kecamatan terkait dampak dari gempa yang berlangsung cukup lama itu.
Sejumlah petugas pun sudah diperintahkan untuk mengawasi pesisir pantai selatan Cianjur untuk memastikan tidak ada tanda-tanda terjadinya tsunami.
“Kami masih tunggu laporan, baik itu dari wilayah rawan longsor ataupun dari pesisir pantau selatan. Kami belum bisa pastikan untuk Cianjur dampak apa yang terjadi dari gempa tersebut,” tutur dia saat dihubungi melalui telepon seluler.(yis/bay)