CIANJUR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur terus memantau kecamatan yang berbatasan dengan Bandung, untuk memastikan dampak abu vulkanik pasca erupsi Gunung Tangkuban Perahu.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Sugeng Supriyatno, mengatakan, erupsi yang menimbulkan kepulan asap dan debu hingga ketinggian 200 meter berpotensi menyebar ke wilayah terdekat, tidak terkecuali hingga Kabupaten Cianjur.
“Apalagi jika dalam kondisi angin yang kencang, abu vulkanik berpotensi hingga Cianjur, terutama Cikalong, Mande, ataupun Haurwangi yang berbatasan dengan Bandung,” kata dia saat dihubungi melalui telepon seluler Sabtu (28/7) pagi.
Namun, Sugeng mengungkapkan, sampai saat, belum ada laporan dari sejumlah kecamatan di Cianjur yang berbatasan dengan Bandung terkait dampak abu vulkanik, namun pihaknya akan terus melakukan pemantauan.
“Kami akan terus pantau, termasuk berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti pemerintah kecamatan di wilayah perbatasan serta dengan pusat vulkanologi di geologi,” kata dia.
Dia juga bakal berkoordinasi dengan pusat vulkanologi dan geologi kaitan potensi terjadinya gempa vulkanik. Apalagi di beberapa Jawa Barat begitupula Cianjur, masuk dalam lintasan sesar Lembang dan patahan Cimandiri yang berpotensi menimbulkan gempa berkekuatan besar.
“Kami belum tahu apakah berpengaruh pada kerawanan lempengan dan sesar itu ada tidak dengan terjadinya erupsi ini. Yang jelas kami akan terus waspada dan berkomunikasi dengan instansi terkait,” kata dia.
Di sisi lain, Sugeng menambahkan Cianjur pun berada di bawah kaki Gunung Gede Pangrango, tetapi gunung tersebut relatif aman dan tidak erupsi. Meski begitu kewaspadaan tetap harus dilakukan.
“Sudah berkomunikasi dengan Petugas pemantauan, kalau gunung gede relatif normal. Kewaspadaan tetap harus dilakukan untuk bencana apapun, tapi jangan sampai menimbulkan kepanikan,” tuturnya. (bay)