Khawatir Sepi, Pedagang Bendera Memilih Menunda Berjualan

Khawatir Sepi, Pedagang Bendera Memilih Menunda Berjualan
BENDERA: Seorang pedagang bendera tengah menunjukkan sebuah bendera yang dijual. Saat ini pedagang tersebut lebih memilih berjualan lebih akhir kawatir sepi pembeli jika lebih awal (FOTO: IST)
0 Komentar

CIANJUR – Pedagang bendera atau pernak-pernik musiman menjelang HUT RI ke 74 di Kabupaten Cianjur, lebih memilih menunda untuk berjualan karena belum mendapatkan pesanan dari sejumlah pelangan. Tidak hanya itu, pedagang juga mengaku penjualan mengalami penurunan sejak beberapa tahun terakhir.
Tarman Sukarma (64) pedagang bendera musiman di Jalan Resimen Tangerang, mengaku baru akan menjual bendera pada awal Agustus karena peringgatan HUT RI ke- 74 disatukan dengan hari jadi Kabupaten Cianjur ke 342, sehingga tingkat pemesanan minim jika memaksakan tetap berjualan lebih awal .
“Tahun-tahun sebelumnya bendera mulai dijual pada bulan Juli atau sebelum perayaan hari jadi Cianjur, namun saat ini perayaan hari jadi Cianjur, disatukan dengan HUT RI. Sehingga kami memilih baru berjualan awal bulan depan. Kalau dari sekarang sepi pembeli atau pemesan, ” katanya kepada wartawan, Rabu (24/7).
Dia mengatakan, pada tahun-tahun sebelumnya, tingkat penjualan bendera merah putih, umbul-umbul dan pernak-pernik lainya sudah tinggi satu bulan menjelang Agustus. Bahkan dalam satu hari pihaknya dapat menjual hingga beberapa kodi bendera dan umbul-umbul pada pembeli yang datang langsung atau memesan sebelumnya. Tetapi sejak dua tahun terakhir penjualan mengalami penurunan.
“Biasanya penjualan pernak-pernik perayaan kemerdekaan RI bisa maraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah. Namun untuk saat ini bisa kembali modal pun sudah bersyukur,” kata dia.
Menurutnya, biasanya harga jual bendera merah putih yang berukuran sedang hingga besar dijual mulai dari Rp 45.000,- hingga Rp 95.000,- sedangkan untuk umbul-umbul berkisar antara Rp 10.000,- sampai Rp15.000,-.
Di sisi lain, terkait dengan logo HUT RI ke 74, Tarman mengaku belum mendapatkan sosialisasi dari pemkab atau pihak terkait lainnya serta belum pernah adanya sosialisasi soal logo tersebut.
“Tahun sebelumnya saya baru tahu logo tersebut setelah melihat dipasang disejumlah perkantoran swasta atau dilingkungan kantor pemerintahan dan belum pernah ada sosialisasi soal logo Dirgahayu RI,” katanya.(bay/sri)

0 Komentar