Senandung Lembayung di Ujung Senja

Senandung Lembayung di Ujung Senja
BUKU: Rika Amelia, Siswi kelas XII SMA PGRI Takokak, menunjukkan buku hasil karyanya berjudul "Senandung Lembayung di Ujung Senja". (FOTO: JOB3/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

CIANJUR – Siswi kelas XII SMA PGRI Takokak, Rika Amelia berhasil menerbitkan buku berjudul “Senandung Lembayung di Ujung Senja”. Dalam buku tersebut menceritakan tentang rumitnya kisah yang di rasa oleh seorang Pramuka.
“Jadi isi dalam buku ini menceritakan tentang rumitnya kisah yang di rasa oleh seorang Pramuka. Terlebih lagi jika sudah terlanjur merasakan kenyamanan, namun tak kunjung mendapat kepastian. Berbarengan kegiatan namun tak kunjung jadian, hanya sebuah jalinan persahabatan yang di sandiwarakan,” kata Rika kepada Cianjur Ekspres, saat dihubungi melalui telepon seluler, belum lama ini.
Rika melanjutkan, buku tersebut membawa pada dimensi di mana tidak ada lagi yang memaknai pramuka sebagai suatu keinginan dalam sebuah pencapaian kegiatan, melainkan suatu kebutuhan dalam hal perasaan.
“Karena pramuka tidak selalu tentang rundown acara, tidak selalu tentang deadline acara, Pramuka itu lebih luas dari yang dikira. Karena di Pramuka juga kau akan menemukan tentang indahnya cinta berbingkai Pramuka,” ungkapnya.
Inspirasi awal buku tersebut datang dari Kepala sekolah SMA PGRI Takokak, yang tak lain adalah sekolah Rika sendiri. Yang mama kepala sekolah mendaftarkan Rika untuk ikut kegiatan Ramadan Writing Camp yang di selenggarakan di SMAN 1 Cipeundeuy, Bandung Barat.
“Nah, Rika termotivasi oleh tantangan dari pihak panitia untuk membuat sebuah buku. Kenapa judulnya itu? Karena Rika sangat nyaman dengan segala hal yang berkaitan dengan kepramukaan,” ungkap Rika.
Dalam buku tersebut ada enam bagian, pada bagian awal berjudul Ada Luka di bumi perkemahan tercinta, bagian ke dua Memori Peran Saka yakni “Ada kenangan tertinggal di sana”, bagian ke tiga Bantara, “Ada Rindu tersusun Nyata” Bagian ke empat, Indahnya Cinta berbingkai Pramuka. Bagian ke lima Pramuka, “Senandung Lembayung di ujung senja, dan “Bagian ke enam “Tentangku dan Pramuka ku”.
“Berbahagialah para Pramuka, sekarang kisahmu tak lagi menjadi konsumsi seorang diri. Kriteria wanita Pramuka berkerudung. Saya berharap buku ini bisa memotivasi banyak tunas muda untuk berkarya lewat sastra,” pungkasnya (job3/sri).

0 Komentar