Bahaya Narkoba Bisa Menjadi Budaya Lokal

Bahaya Narkoba Bisa Menjadi Budaya Lokal
MENCEGAH: Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat Brigjen Pol Sufyan Syarif menegaskan mencegah peredaran narkoba bisa dilakukan dengan meningkatkan daya tahan warga di pedesaan untuk berani mencegah. (FOTO: AYI SOPIANDI/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

CIANJUR – Mengantisipasi tren narkoba yang bisa menjadi budaya lokal bisa dilakukan dengan meningkatkan daya tahan warga di pedesaan untuk berani mencegah.
Hal itu ditegaskan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat Brigjen Pol Sufyan Syarif, dalam rapat koordinasi dengan para Kapolsek, Danramil, dan Camat se-Cianjur di salah satu hotel di jalan Ir H Djuanda, Senin (22/7).
“Saat ini bahaya narkoba bisa menjadi budaya lokal, jadi semua pihak harus membuat daya tahan agar warga punya kemampuan untuk mencegah,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini narkotika berkembang sesuai perkembangan teknologi dan imajinasi para pemakai sehingga banyak perubahan bentuk yang sifatnya ilegal.
“Di Indonesia bisnis ini berkembang dan memutar dana puluhan triliun yang menjadi bisnis haram,” katanya.
Ia mengatakan, di Jawa Barat sudah menangani 10 ribu kasus narkotika dan hasilnya sudah 70 persen mendominasi rumah tahanan di semua pelosok Jawa Barat.
“Kami mendata saat ini di Jabar ada 800 ribu pengguna yang terdata, yang tak lapor bisa tiga kali lipat,” katanya.
Saat ini jenis narkoba yang beredar di Indonesia ada 74 jenis. “Pemerintah pusat dan provinsi sudah melakukan tindakan preventif di antaranya Puskesmas wajib layani pasien narkoba, ASN wajib tes urine, dan saat ini pencanangan desa bersih narkoba,” ujarnya.
Kepala BNNK Cianjur AKBP Basuki mengatakan, kasus narkoba di Cianjur sudah mengkhawatirkan. Data menyebut penyalahgunaan narkoba 762 orang, dengan 96 orang dipenjara, 590 rehabilitasi, sisanya tak ada laporan.
“Untuk program Desa Bersinar kami sudah siapkan modul, buku saku, dan flashdisk, setelah pertemuan ini saya berharap terbentuk forum koordinasi anti narkoba di kecamatan yang akan membentuk relawan bertugas sebagai inisiator dan fasilitator,” katanya.
Sekda Kabupaten Cianjur Aban Sobandi, mengatakan, Cianjur sudah menjadi tujuan penyebaran narkoba, tak hanya orang dewasa tapi juga anak-anak. Pihaknya menegaskan untuk perang terhadap narkoba dengan mendukung program Desa Bersinar.
“Kami sinergis terus berkoordinasi memberantas narkoba, kami akan menindaklanjuti dengan menghadirkan aparat kecamatan, setelah ini akan dilaksanakan deklarasi Desa Bersinar oleh 360 kepala desa,” katanya.

0 Komentar