CIANJUR – Meski sudah keluar hasil uji sampel air sumur di Kampung Panyaweuyan RT 01/RW 01, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet yang menyebut bahwa sumur warga positif tercemar limbah, namun pihak Hiswana Migas belum bisa bersikap terkait keberadaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada didekat kampung tersebut.
“Kalau DPC Hiswana Migas, maupun Dinas yang berkaitan di Kabupten Cianjur tidak bisa mengambil keputusan untuk menutup sementara SPBU tersebut. Namun yang berwenang itu dari PT Pertamina,” kata Wakil Ketua Harian DPC Hiswana Migas Cianjur H Dudu Badrujaman.
Dudu mengatakan, perlu diakui oleh pihak perusahaan SPBU tersebut, bahwa saat ini sudah ada alat untuk pengecekan terjadinya kesalahan atau kebocoran di penampungan BBM yakni Automatic Tank Gauging (ATG). Namun untuk di SPBU tersebut belum terpasang.
“Sebetulnya, kalau secara teknis, seharusnya SPBU tersebut menggunakan ATG. Karena kalau di SPBU lain saat ini mereka telah memasangnya yaitu untuk mengantisipasi terjadi hal yang tak diinginkan seperti ini,” ujarnya.
Menurutnya, DPC Hiswana Migas akan tetap berupaya untuk membantu mencari solusi bagi warga Panyaweuyan. Terlebih saat ini memang terus bertambah jumlah sumur yang tadinya hanya 18 sumur kini mencapai kurang lebih 60 KK.
“Kita akan terus berupaya agar masyarakat cepat mendapatkan solusi yang terbaik dengan tidak saling menyalahkan satu sama lain,” katanya.
Dalam auden tersebut beberapa perwakilan dari DLH, BPBD, Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Cipendawa, PDAM, Kepala Desa Ciherang, Kapolsek Pacet dan Kasatpol PP masing-masing memberikan masukan untuk mencari solusi terbaik bagi warga tersebut.
Kepala Desa Ciherang, Kecamatan Pacet Acep Haryadi mengatakan, selama ini pihaknya melakukan tindakan nyata bagi masyarakat. Terlebih saat ini Pemdes Ciherang memberikan bantuan suplai air dari sumur milik desa, dengan menggunakan pipa paralon ukuran 0,5 inci sebanyak 20 batanng atau sekitaran 120 meter.
“Titiknya ada di dekat rumah Ketua RT 01, pokoknya kalau untuk kepentingan masyarakat, Pemdes Ciherang akan selalu ada,” katanya.
Adapun untuk mencari atau solusi, dalam waktu dekat ini pihaknya melalui BPBD akan mencoba untuk menyedot air sumur yang diduga tercemar akan dikeringkan terlebih dahulu.