CIANJUR – Baliho sejumlah tokoh bertuliskan Calon Bupati Cianjur periode 2020-2025 mulai terpasang di sejumlah titik, terutama di perkotaan. Padahal tahapan pencalonan masih beberapa bulan ke depan. Hal itupun dinilai sekedar untuk mengukur popularitas dan menaikan nilai tawar saat kontestasi tersebut.
Pengamat Politik dan Tata Pemerintahan, Dedi Mulyadi, mengatakan, fenomena munculnya baligho yang mencantumkan seseorang akan maju dalam kontestasi Pilbup memang sudah jadi hal lumrah menghadapi pemilihan kepala daerah.
Menurutnya, hal itu tidak lain untuk mengukur popularitas seseorang, jika memang nantinya akan maju sebagai calon bupati ataupun wakil bupati.
“Popularitas itu pada akhirnya menjadi elektabilitas. Apakah cukup nanti untuk maju dalam Pilbup atau tidak. Bisa saja yang sebelumnya memang belum cukup popularitasnya menjadi naik dengan pemasangan baligho atau spanduk tersebut, sehingga nanti elektabilitasnya cukup diperhitungkan,” kata dia saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin (8/7).
Namun, menurutnya di samping ke arah positif, ada juga pihak yang menjadikan hal tersebut sebagai alat bargaining terhadap calon yang memang maju di Pilbup. “Ini yang tidak diharapkan,” kata dia.
Dia mengatakan, hal tersebut tidak melanggar aturan kampanye atau mencuri start, sebab saat ini belum masuk dalam tahapan Pilbup. Dedi menjelaskan, munculnya nama-nama baru yang hendak maju dalam Pilbup Cianjur tidak lain karena mencairnya peta politik pasca terjadinya Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Irvan Rivano Muchtar. Hal itu dijadikan momentum bagi para tokoh, politisi, dan pihak lainnya yang memang ingin mengikuti kontestasi tersebut.
Menurutnya, tidak hanya petahana atau keluarganya, politisi senior di Cianjur hingga tokoh masyarakat memiliki kesempatan yang untuk dipilih dan terpilih dalam Pilbup Cianjur 2020.
“Meskipun petahana yang kali ini dipegang oleh Herman Suherman memiliki kesempatan yang lebih besar, karena tanpa kampanye pun popularitasnya sudah ada mengingat dia sebagai kepala daerah meski masih sebagai Plt,” kata dia.
Dia berharap, siapapun yang nantinya maju sebagai calon bupati dan wakil bupati Cianjur merupakan putra/putra terbaik untuk membangun Cianjur lebih maju. “Kesalahan yang terjadi dan dilakukan oleh bupati sebelumnya pun diharapkan tidak terulang lagi,” kata dia.