Meski harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk menyewa kendaraan hingga menyiapkan makan untuk para tetangga yang ikut mengantar, Rahmat mengaku senang, sebab bisa berbagi kebahagiaan dengan warga di kampungnya.
“Ini saat yang berbahagia karena bisa berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji. Tidak apa harus mengeluarkan uang cukup bersar untuk membawa tetangga yang memang ingin ikut mengantarkan, karena mereka senang dan saya juga bahagia,” kata dia.
Wakil Ketua Panitia Pemberangkatan dan Pemulangan Haji Kabupaten Cianjur, H Yosep Umar, mengatakan, pihaknya tidak bisa melakukan larangan ataupun pembatasan rombongan kendaraan yang mengantar jamaah haji, pasalnya hal tersebut sudah menjadi tradisi.
Bahkan, selain halaman parkit Kantor Kemenag, pihaknya juga menyiapkan tempat parkir di dekat lingkungan asrama. Tetapi lahan yang ada pun tetap tidak mampu menampung jumlah kendaraan yang datang.
“Ini sudah jadi tradisi, karena mereka juga ingin mendapat keberkahan dari jamaah yang berangkat. Apalagi doanya jamaah haji yang berangkat itukan diijabah, makanya mereka beramai-ramai mengantar. Yang jelas kami hanya mengimbau mereka untuk tertib,” ungkapnya.(*)