CIANJUR – Kabupaten Cianjur menempati peringkat ketiga penerima manfaat terbesar Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di wilayah I Sumatera dan Jawa. Hal itu terbukti bahwa data daftar keluarga penerima manfaat (KPM) sekitar 5 juta keluarga.
Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kemensos, Drs AM Asnandar MSi, mengatakan, di Jawa Barat tiga besar penerima manfaat BPNT adalah Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Cianjur.
“Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Cianjur sudah menandatangani program pendampingan BPNT ini. Artinya kalau ingin menuntaskan kemiskinan harus simultan sinergi antar lembaga pemerintah,” ujar Asnandar saat launching penyaluran program BPNT, di Desa Kertajati, Kecamatan Cidaun, Rabu (26/6).
Asnandar mengatakan, penerima manfaat diuntungkan dengan adanya program BPNT sebagai pengganti rastra. “Kalau zaman dulu tak transparan jenis berasnya, di program kali ini warga berhak memilih mana yang akan diambil beras premium atau medium,” kata dia.
Dia menjelaskan, penentuan penerima BPNT harus berbasis data terpadu melalui musyawarah desa dan kelurahan. Penerima BPNT nantinya harus dipampang di kantor desa dan kelurahan agar warga lainnya bisa menilai apakah penerima tersebut sudah pantas atau malah tak pantas karena sudah sejahtera.
“Jangan sampai yang punya mobil atau rumahnya bagus menerima BPNT,” tegasnya.
Asnandar mengungkapkan, target 1 juta yang belum tersalurkan di wilayah I akan dikembalikan ke negara. “Jadi kalau kartu kombo 105 hari tak digunakan akan dikembalikan ke negara, apakah meninggal atau pindah alamat, itu yang harus diverifikasi,” ungkapnya.
Tim Satgas pangan juga akan berkoordinasi untuk pengawasannya. Dia mengatakan, di 2020 pihaknya sudah mengadakan pertemuan sampai tengah malam dengan pihak dewan. “Jadi BPNT dinaikan lagi anggarannya, sudah diusulkan dari Rp 110 per penerima menjadi Rp 135 ribu, dari beras dan telur rencananya bisa jadi ada tambahan bahan lainnya nanti,” kata dia.
Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinsos Jabar, Marwini, mengatakan, pihaknya akan melakukan verifikasi agar penerima bantuan PKH dan BPNT tak double. Di Cianjur ini ada sekitar 187 ribu penerima bantuan BPNT, dan ada 737 e-warong yang sudah terdistribusi sekitar 66 ribu.