CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur bakal menertibkan pedagang hewan kurban yang berjualan di pinggir ruas jalan protokol. Aktivitas jual-beli hewan kurban pun bakal dipusatkan di pasar hewan di Jalan Siliwangi.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan, keberadaan pedagang hewan kurban musiman di beberapa ruas jalan protokol dinilai mengganggu keindahan kota. Oleh karena itu, pemkab akan memusatkan penjualan hewan kurban, terutama kambing dan domba di pasar hewan.
“Silakan berjualan di sana (Pasar hewan, red), jadi persaingannya pun sehat. Selisih harga antar pedagang tidak akan jauh, karena di ruang lingkup yang sama. Kota pun akan terlihat tetap rapi dan bersih,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, Senin (24/6).
Menurutnya, untuk hewan kurban sapi akan disediakan tempat khusus yakni di dekat Pasar Induk Pasirhayam. Samahalnya dengan kambing dan domba, hewan kurban tersebut juga akan dipusatkan penjualannya di lokasi itu.
“Kalau nanti tetap ada yang melanggar, saya sudah perintahkan Satpol PP untuk menindak tegas,” kata dia.
Koordinator Pedagang Pasar Hewan Cianjur, Ujang Koswara, mengatakan, langkah Pemkab untuk memusatkan kegiatan penjualan hewan kurban di pasar hewan didukung para pedagang. Pasalnya keberadaan pedagang liar di ruas jalur protokol membuat tingkat penjualan hewan kurban di pasar tersebut menurun hingga 25 persen.
Namun, menurutnya, dengan penertiban pedagang liar, tingkat penjualan diperkirakan bisa normal kembali bahkan naik sekitar 20-25 persen.
“Mulai dari tahun lalu penjualan mengalami peningkatan, dimana sehari bisa 500 sampai 800 ekor domba dan kambing yang terjual di momentum Idul Adha. Karena sudah ada langkah dari Pemkab untuk menertibkan pedagang liar. Sedangkan di 2017 dan beberapa tahun sebelumnya, penjualan kurang dari 500 ekor per hari,” kata dia.
Dia mengakui jika dengan pemusatan penjualan hewan kurban ke pasar hewan, area yang ada menjadi sangat padat. Bahkan satu bambu pengikat hewan yang biasa paling banyak diisi oleh lima ekor kambing atau domba, malah bisa diisi sampai 10 ekor hewan.
“Memang jadi pdat, tampi masih bisa ditampung. Meskipun baiknya memang ada relokasi atau perluasan tempat supaya bisa menampung lebih banyak,” kata dia.