CIANJUR – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur menyebutkan Cianjur mengalami krisis stok darah. Bahkan stok yang tersedia untuk saat ini hanya ada sebanyak 51 labu.
Kualiti kontrol pelayanan darah, PMI Cianjur, Sandi Junaidi, mengatakan, stok darah yang ada saat ini hanya cukup untuk kebutuhan dua hari.
“Saat ini golongan untuk golongan darah A ada lima labu, golongan darah B 10 stok labu, dan AB hanua ada enam labu sedangkan untuk golongan darah O ada sebanyak 30 stok labu,” kata Sandi, Senin (24/6)
Menurutnya, jumlah stok tersebut terbilang jauh dari aman, karena Cianjur setidaknya membutuhkan stok darah sebanyak 2 ribu labu darah perbulan, sedangkan tingkat pencapaian pendonor hanya mampu menyerap sebanyak 1.300 labu.
“Terjadinya krisis terhadap stok darah tersebut diakibatnya oleh tingginya tingkat kebutuhan darah, dan pendonor selama bulan ramadan mengalami penurunan drastis sehingga berdampak terhadap stok darah,” katanya
Dia menjelaskan agar kebutuhan darah di Cianjur dapat tertutupi pihaknya memgimbau para pasien untuk membawa anggota keluarganya untuk melakukan donor darah.
“Saat ini juga kita tengah melakukan sejumlah kegiatan donor darah kebeberapa tempat seperti instansi pemerintan dan beberapa sekolah, hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan darah di Cianjur,” ucapnya
Tak hanya melakukan penggalangan donor darah lanjut dia, PMI memiliki program Quik wins. Program tersebut dianjurkan untuk para ibu hamil yang akan melahirkan agar melakukan donor darah.
“Jadi nantinya ketika ibu hamil tersebut melahirkan dan membutuhkan darah, darahnya sudah tersedia namun bila tidak terpakai darah tersebut dapat digunakan untuk orang lain,” pungkasnya.(bay/sri)