PKPN Lestarikan Benda Pusaka di Jawa Barat

0 Komentar

BERAWAL dari rasa ingin melestarikan dan memelihara pusaka peninggalan leluhur, para pelestari pusaka dari berbagai daerah di Jawa Barat membentuk Paguyuban Kujang Pusaka Nusantara (PKPN). Mereka melakukan penelusuran dan pencarian benda pusaka untuk dibeli, dibarter, atau dipinjam lestarikan. Alhasil puluhan benda pusaka dari berbagai daerah di Jawa Barat berhasil dikoleksi bersama.
Berbagai koleksi benda pusaka seperti kujang, keris, pedang, golok, dan lainnya terkumpul di sekretariat PKPN Jalan Siliwangi Cianjur. Beberapa benda pusaka lainnya terkumpul di rumah seorang pelestari benda pusaka, Andi Tar (45) di Gang Darmabakti, Kelurahan Solokpandan, Kecamatan Cianjur.
“Saya mulai menjadi pelestari kujang dan senang mengoleksi barang antik sejak duduk di bangku kuliah tahun 1995,” ujar Andi sambil membuka tas dan koper yang berisi barang-barang pusaka di bagian belakang rumahnya, Jumat (21/6).
Sambil duduk bersila dan membuka sebilah kujang dari sarungnya, Andi bercerita jika ia sudah mulai usaha di barang antik sejak kuliah. Namun, kata Andi, saat itu ia belum mengoleksi benda pusaka.
Waktu berjalan, dari hobi yang menjadi usaha barang antik saat kuliah, Andi mulai menyenangi benda-benda pusaka. Ia mulai banyak bertemu dengan para pelestari benda pusaka dari berbagai daerah.
“Persisnya sekitar tahun 2014 saya mulai hobi koleksi batu akik dan pusaka,” katanya.
Ia mengatakan, teknis untuk mendapatkan benda pusaka ia berburu ke kampung-kampung di pelosok seperti di Cianjur, Ciwidey, sampai ke Sumedang dan Cirebon.
Dari wilayah Tasikmalaya dan Ciwidey ia bersama dengan temannya mendapat beberapa benda pusaka seperti golok dan kujang. Dalam melakukan perburuan benda pusaka ia menentukan beberapa kriteria keaslian serta perawatan benda pusaka, termasuk sejarah dan cerita dari pemegang terakhir benda pusaka tersebut.
Ia mengatakan, perburuan juga untuk menyelamatkan benda pusaka yang sudah tak terurus. Ia banyak menemukan pusaka kuno yang sepuh yang merupakan peninggalan orangtua sampai leluhur namun kondisinya tak terawat.
Lalu seiring berjalannya waktu, banyak kegiatan yang dilakukan para pelestari secara bersamaan dan dua tahun terakhir terbentuklah Paguyuban Kujang Pusaka Nusantara.

0 Komentar