CIANJUR – SMK Islam Terpadu (IT) Nurul Ittihad unggulkan program ke agamaan dalam melatih siswa menjadi siswa yang berkarakter, religius dan berwawasan global. Berbagai macam pelajaran keagamaan pun diajarkan kepada para siswa dengan tujuan untuk menjadikan siswa sesuai yang diharapkan.
Ketua Yayasan SMK IT Nurul Ittihad, Ahmad Yusuf, mengatakan, sekolah SMK IT Nurul Ittihad memang sekolah yang lebih unggul dalam pelajaran keagamaan. Bahkan pada Ramadan ini pun para siswa diharuskan untuk mengikuti ngaji pasaran, atau ngaji kitab kuning.
“Sekolah kami ini kan sekolah islam terpadu, jadi berbagai pelajaran tentang keagamaan ada di sini seperti mengaji kitab kuning, membaca dan memahami Alquran. Selain itu mereka juga di ajarkan bagaimana cara menjadi seorang penceramah, dan pelajaran keagamaan lainnya,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, Minggu (19/5).
Pelajaran yang diajarkan di SMK IT Nurul Ittihad diantaranya, membaca dan memahami Alquran, mengaji kitab kuning, serta diwajibkan melaksanakan shalat sunnah duha, tahajud dan shalat wajib berjamaah. Di SMK IT Nurul Ittihad juga ada ekastra kurikuler (Ekskul) Marawis.
“Untuk dilakukan dari usai shalat asar, karena jika dari pagi sampai pulul 02.00 Wib pelajaran sekolah, setelah itu mereka istirahat di pondok, selanjutnya sesudah shalat ashar berjamaah mereka mulai mengaji kitab kuning di masing-masing kelas. Untuk setiap kelas kitabnya juga beda-beda dan itu dilakukan oleh murid kami sampai pukul 05.00 Wib,” katanya.
Ahmad Yusuf melanjutkan, setelah shalat magrib berjamaah, para siswa diwajibkan untuk mengaji Alquran sampai dengan Isya, setelah shalat Isya mereka dilanjutkan dengan mengaji kitab kuning sampai pukul 21.30 Wib baru mereka makan malam dan istirahat.
“Untuk setiap malamnya tidak sama, seperti malam Jumat dari usai shalat magrib mereka mengaji surat Yasin, malam sabtu belajar Qiroah. Gurunya beda-beda, seperti Qiroah ada gurunya khusus, kitab pun sama. Harapannya semoga anak-anak kami bisa menjadi anak-anak yang mengerti tentang agama, patuh kepada orangtua dan guru, dan menjadi anak-anak yang berakhlakul karimah dan berwawasan global,” pungkasnya. (job3/sri)