CIANJUR – Sejumlah jalan yang menghubungkan sejumlah objek wisata di kawasan wisata Cipanas kondisinya rusak. Hal itu itu sangat tidak berbanding dengan kondisi Pemkab Cianjur yang terus menerus mengeruk Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari kawasan wisata.
Pemkab Cianjur sepertinya masih kurang maksimal dalam memperhatikan daerah kawasan wisata yang ada di Kecamatan Cipanas, Pacet dan Sukaresmi. Hal ini terbukti dengan lemahnya dukungan kebijakan pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan yang menjadi prasarana pendukung utama bagi daerah pariwisata. Khususnya infrastruktur jalan yang menjadi kewajiban Pemerintah Kabupaten Cianjur.
Anggota DPRD Cianjur asal Cipanas Dedi Suherli mencontohkan, sejumlah jalan yang mendukung ke destinasi pariwisata banyak yang hancur danbanyak berlubang. Ia mencontohkan seperti yang terjadi di Jalan Kabupaten ruas Cipanas Gunung Putri Pacet. Jaln ini merupakan akses ke tempat wisata Gunung Gede Pangrango dan Agrowisata Gunung Batu, Kemudian Ruas jalan Ciherang-Ciputri akses ketempat distenasi wisata Alam Sarongge dan Festival Sarongge,
Kemudian ruas Jalan Batulawang-Arca akses ketempat situs megalit Arca dan jalan alternatif ke Jakarta via jonggol. Kemudian ruas jalan Hanjawar- GSP akses ketempat pariwisata TBN, Kota Bunga. Ruas jalan Palasari-Jeprah-GSP-Balakang akses ketempat pariwisata Green Apple, TBN.
“Dan banyak lagi jalan yabng kondisinya rusak di kawasan utara Cianjur ini. Saya minta ke Plt. Bupati dan Kadis PUPR coba jangan hanya mengharapkan PAD saja dari Cianjur utara tapi bangun dan pelihara dong infrastruktur jalannya,” kata Calong Anggota DPRD Cianjur yang terpilih dalam Pemilu 2019 ini.
Pihaknya meminta agar PUPR agar anggaran pemeliharaan jalan di perbesar khususnya di Cianjur utara. Jangan proyek-proyek jalan yang besar saja yang di perhatikan anggarannya. “Maaf ya penganggarannya berbasis kebutuhan masyarakat dong, jangan berbasis keuntungan rekanan dan birokrat. Selain itu coba PUPR dan jajarannya ketika melakukan pembangunan jalan atau melakukan pemeliharaan jalan mempertimbangkan kondisi geografisnya,” tegasnya.
Menurut Dedi harus ada skala prioritas, mana jalan yang harus di betonisasi dan mana yang cukup di hotmix saja termasuk pembuatan dan perbaikan harus satu paket. “Saya ingatkan kalau kebijakan pemerintah kabupaten Cianjur terkait infrastruktur jalan di wilayah Cipanas, Pacet dan Sukaresmi masih seperti ini jangan menyesal kalau PAD akan semakin berkurang dan masyarakat bisa protes untuk tidak membayar pajak,” tandasnya. (tts/sri)