CIANJUR – Tiga ruang kelas Madrash Ibtidaiyah (MI) Ridogalih di Kampung Tegalnangka RT 01/RW 03, Desa Pananggapan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten ambruk dibagian atapnya. Diduga ambruknya atap ruang kelas tersebut akibat dimakan usia.
Akibatnya, para siswa yang seharai-hari mengikuti kegiatan belajar di ruang kelas yang atapnya ambruk menjadi terganggu. Pihak sekolah berupaya memanfaatkan ruang kelas yang ada untuk kegiatan belajar mengajar.
Pipih (45) salah satu guru di MI Ridogalih mengaku, sudah sekitar lima bulan lamanya kondisi ruang kelas tersebut dibiarkan ambruk, karena hingga saat ini pihaknya terkendala dengan biaya untuk melakukan perbaikan.
“Sebelumnya baru 2 lokal ruang kelas ini ambruk, tapi seiring waktu sekarang bertambah satu lokal menjadi 3 lokal,” kata Pipih saat dihubungi, Kamis (9/5).
Pipih mengatakan, total keseluruhan siswa yang ada sebanyak 77 siswa. Saat ini terpaksa harus bergeser ke ruang kelas yang masih tersisa meskipun terpaksa sedikit kurang efektif karena keterbatasan ruangan.
“Yang pasti kalau kegiatan belajar mengajar paling juga nantinya akan kita gunakan ruangan yang masih bisa kita pakai untuk kegiatan belajar,” katanya.
Pipih berharap sekali ada perhatian khusus dari pemerintah daerah maupun Provinsi. Karena menurutnya hingga saat ini belum ada tindakan nyata ataupun bantuan khsusus untuk kembali merenovasi ke 3 ruang kelas tersebut.
“Sebenarnya sudah ada yang meninjau langsung dari Kemenag, namun nyatanya hingga saat ini belum juga ada upaya yang dilakukan,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kabupaten Cianjur Hamdan membenarkan MI Ridogalih ambruk di Desa Pananggapan, Kecamatan Cibinong Cianjur Selatan. Menurutnya peristiwa tersebut kurang lebih sudah berjalan 5 bulan kebelakang.
“Ia benar, itu kejadiannya kurang lebih 5 bulan ke belakang. Dan saya atas perintah dari pimpinan langsung turun meninjau kelokasi,” katanya.
Hamdan mengatakan, lokasi MI Ridogalih memang ada diperkampuangan. Daerah itu meruapakan penghasil kayu bahan untuk bangunan.
“Bahan atap bangunan MI tersebut mendominasi dari kayu, sehingga secara otomatis diserang rayap. Kita juga telah menyarankan kepihak MI agar ruang kelas yang masih utuh segera mendapatkan perawatan secara efisiean, sambil menunggu bantuan datang,” katanya.