CIANJUR – Tingkat kunjungan wisata diperkirakan bakal mengalami penurunan drastis selama ramadan. Hal itupun dinilai akan berdampak pada capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor wisata.
Sekretaris Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Cianjur, Munazat, mengatakan, memasuki ramadan, tingkat kunjungan dipastikan turun drastis dibandingkan biasanya, lantaran hanya sedikit yang berwisata saat bulan puasa.
“Biasanya hanya wisatawan lokal, yang ngabuburit, itupun tidak banyak. Sedangkan wisatawan dari luar kota tentu akan sangat menurun,” kata Munazat kepada Cianjur Ekspres saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (8/5).
Menurutnya, penurunan wisatawan tersebut memang dikhawatirkan membuat target PAD menjadi tidak tercapai, sepertihalnya di tahun lalu.
“Bisa jadi berpengaruh, tapi kami juga sudah menyiapkan upaya agar target PAD bisa tetap tercapai, dengan mencari momentum lain yang bisa meningkatkan jumlah wisatawan,” kata dia.
Di pekan pertama usai ramadan misalnya, tingkat kunjungan wisata berpotensi naik sampai dua kali lipat dibandingkan hari biasa, lantaran menjadi momentum keluarga untuk berlibur bersama. “Apalagi kan pasca ramadan itu libur panjang, itu jadi salah satu momentum menarik wisawatan datang,” kata dia.
Selain itu, penambahan destinasi wisata, yakni hutan kota Cianjur dan Cagar Budaya Nasional Gunung Padang juga akan menjadi cara untuk mengejar target PAD Cianjur di sektor wisata.
“Kami optimis target bisa tercapai mesti terselang ramadan yang tingkat wisatanya kurang, karena ada penambahan destinasi wisata baru yang bisa menambah PAD,” kata dia.
Bahkan, lanjut dia, ke depan, Disparpora akan membuat pusat informasi wisata di kawasan alun-alun Cianjur. Pasalnya saat ini alun-alun menjadi daya tarik untuk wisatawan datang ke Cianjur.
“Jadi bagaimana caranya nanti mereka yang datang ke alun-alun juga berwisata ke destinasi wisata lainnya. Semua wisata nantinya terintegrasi, menjadi satu paket wisata bagi turis, baik luar kota ataupun mancanegara,” kata dia.(bay/sri)