CIANJUR – Suhendra (35) mantan petugas TPS di Kampung Cibinong, Desa Sukajadi, Kecamatan Cibinong, Cianjur selatan, terpaksa diikat tangannya karena sering mengamuk di bangsal ruang Kemuning RSUD Sayang.
Selain mengamuk, obrolan seputar TPS selalu ia keluarkan saat ada kerabat dekat yang menungguinya di rumah sakit. Sebelum dirawat di RSUD Sayang Cianjur ia dirawat di RSUD Pagelaran selama satu hari sebelum akhirnya dirujuk.
Mertua Suhendra, Eji (57), mengatakan, menantunya tersebut jatuh sakit setelah tiga hari bertugas di TPS dan diduga kelelahan sehingga memicu penyakitnya.
“Ia langsung sakit setelah bertugas di TPS, awalnya kelelahan namun belakangan ia sering memegang bagian perut dan bagian kepala,” ujar Eji ditemui di ruang Kemuning, belum lama ini.
Eji mengatakan, hingga saat ini menantunya tersebut terkadang ngomongnya masih tak nyambung. Ia khawatir psikis menantunya tersebut terganggu karena penyakit yang dideritanya. “Sering ngomongin seputar TPS, padahal kami ajak ngomong yang lain, baru hari ini kami buka ikatan tangannya, sejak masuk ke sini malam harinya selalu mengamuk,” kata Eji.
Eji mengatakan, menantunya tersebut masuk pada Sabtu pekan lalu. Sejak masuk tersebut setiap malamnya sering mengamuk sampai dengan Kamis malam. Pada Jumat pagi, Suhendra terlihat tenang. Maka Eji memutuskan untuk membuka ikatan tangan yang dikaitkan ke besi ranjang.
“Makanya tangannya diikat, namun sejak pagi tadi ia terlihat tenang, makanya ikatannya saya lepas khawatir lecet tangannya,” ujar Eji.
Menurut Eji, menantunya tersebut kadang bicaranya masih nyambung jika ditanya sedikit berbisik oleh istrinya. Hingga saat ini ia belum mengetahui persis apa yang diderita menantunya. Ia menduga menantunya tersebut ginjal tapi dokter sudah menscan bagian kepalanya.
Kepala ruangan Kemuning RSUD Sayang Cianjur, E Sutanto, mengatakan, hingga kemarin pasien yang dirawat yang berasal dari petugas TPS sudah ada delapan orang. Mereka datang dari berbagai daerah di Cianjur.
“Jumlah pastinya nanti saya hitung lagi, kemarin saya dapat data sudah delapan orang yang dirawat di ruang Kemuning,” kata E Sutanto. Ia mengatakan, keterangan mereka adalah petugas TPS karena dibarengi dengan surat tugas dari desa atau kelurahan.(yis/sri)