Harga Daging Ayam dan Telor Melonjak

0 Komentar

CIANJUR – Harga ayam potong di Pasar Induk Pasirhayam (PIP) Kabupaten Cianjur terus naik. Bahkan sampai H+1 Ramadan, harga daging ayam mencapai Rp 40 ribu per kilogram.
Sebelumnya harga ayam potong menjelang Ramadan mencapai sebesar Rp 34 ribu per kilogram. Namun di hari pertama Ramadan ini harga ayam potong naik jadi Rp 40 ribu per kilogram.
Ayi Dedi (51) pedagang ayam potong di PIP mengatakan, kenaikan signifikan terjadi pada sehari sebelum dan hari pertama Ramadan, dimana terjadi kenaikan sebesar Rp 6 ribu per kilogramnya. Harga ayam potong yang semula Rp 34 ribu per kilogram menjadi Rp 40 ribu per kilogram.
“Naiknya harga ayam itu dikerena harga belinya pun dari distributornya pun mengalami kenaikan, sebesar 3 ribu per kilogram. Awalnya harga ayam hidup di hargai sebesar Rp 23 ribu, kini jadi Rp 25 ribu per kilogram,” kata dia kepada wartawan, Selasa (6/5).
Dirinya mengungkapkan seharusnya Pemkab Cianjur ataupun tim satgas pangan segera melakukan sidak atau pengawasan ke tingkat agen atau distributor. Sebab diduga di tingkat tersebut permainan harga dibuat.
“Untuk saat ini pasokan ayam sangat aman, namun harga ayam sewaktu-waktu dapat naik, karena memanfaatkan moment bulan ramadhan.
Akibatnya saya mengalami kerugian sekitar jutaan rupiah. Kalau kami kan mengikuti harga dari distributor, agen, ataupun peternakan,” kata dia.
Sama halnya dengan daging ayam, harga telur juga melonjak sejak beberapa hari sebelum Ramadhan. Idris (24) seorang pedagang telur mengatakan harga ayam dihari pertama bulan ramadhan naik menjadi Rp 25 ribu per kilogram, sebelumnya dihargai sebesar Rp 23 ribu per kilogramnya.
“Naiknya harga telor itu sudah terjadi sekitar lima hari yang lalu. Harganya naik karena harga dari agen distributornya mengalami kenaikan,” kata dia.
Di sisi lain, Putri (26) seorang pembeli, mengungkapkan harga kebutuhan pokok saat memasuki Ramadan setiap harinya terus mengalami kenaikan, sehingga memberatkan masyarakat.
“Seharusnya harga tersebut harus segera di ditangani oleh pihak pemerintah, agar tidak terus mengalami kenaikan yang parah, dan pihak kepolisian pun harus segera menindak tegas oknum yang sengaja mempermainkan harga kebutuhan bulan Ramadan,” kata dia.(bay/red)

0 Komentar