CIANJUR – Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) di lokasi destinasi wisata tirta Jangari cukup fantastis. Capaian yang harus disetorkan ke Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Cianjur dari tiket masuk wisatawan yang berkunjung ke Jangari sebesar Rp 400 juta lebih setiap tahunnya.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan pemenuhan sarana dan prasarana di lokasi wisata Jangari. Banyak sarana prasarana yang kurang diperhatikan, sehingga mengakibatkan jumlah kunjungan wisata yang terus menurun.
Wakil Ketua Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Wana Wisata Tirta Jangari, Hendra mengatakan, target PAD yang diterapkan oleh Dinas Pariwisata di Jangari terbilang sangat fantastis.
“Dari mulai Rp 40 juta per tahun, dan kini ditahun 2019 ini kita ditargetkan harus nyetor uang kurang lebih sebesar Rp 400 juta per tahunn,” terang Hendra kepada Cianjur Ekspres, belum lama ini.
Hendra mengatakan, target akan tercapai apabila areal wisata di Jangari ada pembenahan. Mulai dari MCK, fasilitas umum, dan fasilitas – fasilitas lainnya. “Kondisi di Jangari saat ini sangat memprihatinkan, jangankan MCK, tempat parkir saja saat ini tidak ada,” katanya.
Menurutnya, tahun ini 2019 tingkat kunjungan wisatawan ke Jangari turun drastis. “Bisa dilihat, kalau tahun – tahun ke belakang. Tingkat kunjungan ke destinasi wisata ke Jangari cukup banyak namun saat ini mengalami penurunan hingga 70 persen,” katanya.
Hendra mengatakan, jika tahun sebelumnya pada saat jelang bulan puasa antrean kendaraan khususnya mobil mengekor hingga persimpangan Cidamar dan kepal di pintu masuk ke Jangari.
“Banyak faktor pengunjung enggan datang ke Jangari, salah satunya kurang sosialisasi dari dinas terkait dan juga buruknya fasilitas yang ada di Jangari sehingga enggan pengunjung datang ke Jangari,” katanya.
Jika di kota/kabupaten lain, Pemkab atau Dinas Pariwisata itu gencar membangun tempat – tempat yang dinilai mempunyai daya tarik bagi wisatawan.
“Purwakarta itu punya tempat wisata air mancur, dan Jati Luhurnya benar – benar diperhatikan oleh dinas terkait. Sedangkan untuk di Cianjur sendiri seperti apa?,” terangnya.
Target PAD terus ditingkatkan, akan tetapi lokasi untuk mendapatkan PAD itu sendiri khususnya di Jangari malah dibiarkan seolah tidak ada keinginan dari Dinas terkait untuk menata rapi.