CIANJUR – Jelang ramadan 2019, harga kambing potong di Pasar Hewan Jalan Siliwangi mengalami penurunan yang cukup drastis. Banyak faktor yang mempengaruhi turunnya harga kambing potong, salah satunya akibat banyaknya warung sate yang tutup saat bulan ramadan.
Kepala Pasar Hewan H Ujang mengatakan, sejak satu minggu terakhir peminat daging kambing potong turun drastis. “Ia benar, kondisi seperti ini sudah berjalan kurang lebih satu minggu terakhir,” terang H. Ujang kepada Cianjur Ekspres, kemarin (2/5).
Ujang mengatakan, hal tersebut terjadi dikarenakan dibulan puasa banyak warung – warung sate yang tutup. “Kalau dibulan puasa ini sudah pasti para pedagang kambing potong dipastikan mengalami penghasilan yang menurun,” katanya.
Menurutnya, dihari – hari biasa, kambing potong tersebut banyak yang ngambil dari luar Cianjur, seperti Bogor, Depok, Jakarta dan Bekasi. “Untuk Cianjur sendiri sebenarnya sangat minim sekali peminat daging kambing ini, justru yang dari luar Cianjur yang paling banyak,” terangnya.
Ujang mengaku, pada hari Kamis (2/5) hanya mengeluarkan 5 sampai 10 mobil saja, padahal biasanya mencapai 20 mobil per harinya. “Hari ini (kemarin) hanya 10 mobil diantaranya 2 mobil untuk kebutuhan di Cipanas, dan sisanya yang 8 mobil itu diluar Cianjur,” katanya.
Untuk harganya per kilogramnya Rp 37 rb timbang hidup, dan kalau dihitung per ekornya minimal Rp 700 hingga Rp 1 juta dengan berat 20 kilogram hingga 30 kilogram untuk kambing jenis betina. Sedangkan untuk kambing yang jantan harganya mulai dari Rp 1,2 juta hingga Rp 2 juta per ekornya Kambing tersebut untuk Kambing golongan lokal, berbeda kalau kambing dari Garut harganya untuk berat 20 hingga 30 kilogram kisaran Rp 2 hingga Rp 4 juta per ekornya.(yis/sri)
Merangkak Naik
Sementara itu H-3 ramadan, harga – harga sandang di Pasar Induk Cianjur terbilang masih stabil, berbeda dengan harga kebutuhan pangan seperti bawang, tomat, cabai dan telur sedikit mengalami peningkatan harga.
“Waduh bukan main sekarang harga bawang merah dan bawang putih naiknya cukup besar,” kata Aisah saat ditemui Cianjur Ekspres di lokasi Pasar Induk Cianjur, Kamis (2/5).
Aisah meminta pemerintah untuk memantau dan mrnindak langsung apabila terjadi kekeliruan di lapangan, terlebih saat ini dalam menghadapi bulan puasa. “Kejadian seperti ini (harga naik) selalu terjadi disetiap atau dimomen tertentu. Misalnya jelang bulan puasa, jelang lebaran dan jelang tahun baru,” katanya.