CIANJUR – Peneliti Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat Syarif Hidayat, mengatakan, media cetak harian di Cianjur ini sudah terbilang bagus. Akan tetapi hal tersebut perlu dibuktikan dengan penggunaan dan penulisan bahasa yang baik dan benar.
Menurutnya, Cianjur merupakan bagian dari sejarah Pers Indonesia. Karena ada Tirto, selain itu juga untuk majalah koran masih tetap bertahan dengan seiring waktu banyaknya media-media daring (Online) bermunculan.
“Sebagai wartawan itu dipastikan punya kemampuan yang alami sehingga bisa menulis berita. Selain praktek juga harus bisa belajar tatacara penggunaan bahasa yang diperbarukan,” katanya.
Menurutnya, ada bahasa atau kosa kata baru yang perlu juga diketahui banyak orang. Yang istilah asing kemudian diubah ke bahasa Indonesia, dan hal tersebut bisa digunakan sebagai corong bahasa nasional.
“Dibandingkan dengan bahasa asing, lebih baik menggunakan bahasa Indonesia, selain itu juga bisa dipahami warga negara Indonesia,” ujarnya.
Di Cianjur, lanjut Syarif, hanya dua media cetak yang dikunjungi yakni Cianjur Ekspres dan Radar Cianjur. Adapun banyak media daring di Kabupaten Cianjur ini pihaknya akan tetap memantau bagaimana bahasa dan tata cara penulisan yang baik dan benar.
“Selama ini kita ada forum media bahasa yang memang berpusat di Bandung, dan baru hanya sekitaran Bandung saja yang baru diundang. Ke depannya kita akan mengundang media dari masing-masing daerah untuk berdiskusi,” katanya.
Syarif berharap bagi media-media online yang belum terdaftar di Dewan Pers, agar segera melakukan kelengkapan administrasi.
“Kalau saya lihat di Dewan Pers, di Kabupaten Cianjur ini baru tiga media yang sudah terdaftar diantaranya Cianjur Ekspres, Radar Cianjur dan media online Jurnal News. Padahal banyak sekali media-media lainnya,” katanya.
Pihaknya berharap bagi media-media yang bermunculan itu agar legalitasnya diakui dan tidak disebut media abal-abal segera melakukan verifikasi.(yis/sri)