CIANJUR – Pelaku ekonomi di kawasan Puncak-Cianjur berharap presiden terpilih kembali merekomendasikan dibangunnya Jalur Puncak II sebagai solusi mengatasi macet di Jalur utama Puncak-Bogor.
Salah seorang pelaku usaha, Hendi Komaladi, mengatakan, keberadaan akses alternatif ke Cianjur akan mengembalikan angka kunjungan wisatawan serta meningkatkan roda perekonomian wilayah yang dulu pernah dikenal sebagai “kota dolarnya” Cianjur.
Namun tutur dia, sejak dibukanya sejumlah jalan tol seperti Cipularang, membuat angka kunjungan ke Puncak-Cipanas, menurun drastis ditambah macet total yang selalu terjadi di Jalur Puncak-Bogor setiap hari, bukan hanya pada saat akhir pekan atau libur panjang.
“Puncak selalu macet membuat wisatawan malas untuk datang ke Puncak-Cianjur karena tidak hanya kahir pekan tapi hampir tiap hari. Tentu bagi pelaku usaha juga berimbas,” katanya.
Sehingga dia berharap pada presiden terpilih yang kerap melintas di Jalur Puncak-Cipanas, menuju Istana Presiden Cipanas, merekomendasikan kembali pembangunan Jalur Puncak II sebagai solusi bagi warga dan wisatawan.
“Kalau Puncak II dibangun, harapan kami untuk mengembalikan kejayaan Puncak-Cipanas sebagai wilayah kunjungan utama wisatawan dari berbagai daerah dan asing akan lebih mendongkrak PAD Cianjur,” katanya.
Hal senada terucap dari pengelola hotel dan restoran yang banyak terdapat di sepanjang jalur nasional itu. Mereka meminta presiden terpilih untuk membangun Jalur Puncak II sebagai solusi macet di jalur utama Puncak yang selama ini menjadi faktor merosotnya perekonomian warga.
“Solusi jalur utama tidak ada lagi terlebih ketika terjadi amblas beberapa waktu lalu. Kawasan Puncak-Cipanas seperti mati suri, tingkat hunian sangat sepi meskipun akhir perkan atau libur panjang karena kenhdaraan besar dilarang melintas,” kata Iwan Boim humas hotel berbintang di Jalan Raya Cipanas.(bay/sri)Â Â