Usai mendengarkan sambutan, ribuan orang dipimpin Maruarar Sirait yang kembali mencalonkan diri sebagai caleg DPR RI dari dapil III Cianjur-Bogor, melakukan jalan santai mengelilingi Lapangan Prawatasari sebelum menyaksikan berbagai pertunjukan seni budaya khas Cianjur.
Di sisi lain, sepuluh ribuan warga Cianjur menyatakan kesiapan mendulang suara terbanyak di wilayah tersebut untuk pasangan 01 Jokowi-Ma’ruf yang disampaikan pada kampanye terbuka di Lapangan Angkola, Desa Sukajadi, Kecamatan Cibinong, Selasa (9/4).
Hadir dalam kegiatan tersebut, puluhan orang calon legislatif dari partai pendukung seperti PDIP, Golkar, PPP dan PSI, kader dan simpatisan serta relawan pasangan Jokowi-Ma’ruf.
Ketua Panitia kampanye terbuka pasangan 01 Cianjur, Maruarar Sirait, mengatakan bentuk dukungan terhadap pasangan 01 terus meningkat seiring kepercayaan warga pada pasangan dan partai pendukung.
Bahkan pihaknya menargetkan dapat mendulang suara tertinggi di tiga belas wilayah selatan Cianjur yang sudah mendeklarasikan diri untuk mengantarkan pasangan Jokowi-Ma’ruf sebagai presiden dan wakil presiden.
“Tingkat partisipasi terhadap pasangan Jokowi-Ma’ruf terus meningkat. Bahkan hasil survei menyebutkan perolehan suara pasangan 01 di Cianjur diatas pasangan lain. Kami yakin dapat meraih suara terbanyak di Cianjur,” katanya.
Ia menjelaskan, untuk menguatkan perolehan suara pada 17 April, pihaknya secara gencar mengalang suara hingga ke pelosok Cianjur yang mengharapkan Jokowi terpilih untuk kedua kalinya.
Hal tersebut dibenarkan warga yang hadir dalam acara kampanye terbuka di wilayah selatan itu. Bahkan mereka siap mengawal suara hingga tuntas penghitungan di tingkat kecamatan sebagai upaya mengantarkan pasangan Jokowi-Ma’ruf menuju istana.
Mantan kepala desa di Kecamatan Cibinong Acem Mustari (64) yang sempat menjabat selama 17 tahun, menilai wajar warga selatan Cianjur, menyatakan siap mendulang suara terbanyak untuk Jokowi yang sudah terasa hasil kerjanya.
Salah satunya ungkap dia, dana desa yang digelontorkan sangat membantu desa untuk mempercepat pembangunan dan bantuan lainnya yang dapat dirasakan langsung masyarakat seperti PKH.
“Jaman saya masih menjabat desa sulit melakukan pembangunan dan pembinaan karena terbentur dana. Jaman Jokowi semua serba mudah karena ada bantuan sampai miliaran rupiah, termasuk pembangunan jalan dimana-mana di Indonesia,” katanya.(adv/bay/sri)